Mohon tunggu...
DWI TEGUH PRIYANTO
DWI TEGUH PRIYANTO Mohon Tunggu... -

Mahasiswa PGSD UNS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Makalah 1

24 Oktober 2010   16:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:08 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

BAB 1

HAKEKAT PERKEMBANGAN ANAK DIDIK

Penegertian Perkembangan dan Pertumbuhan

Dalam kehidupannya manusia selalu mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Perkembangan yakni pola perubahan organisme (individu) baik dalam struktur maupun fungsi (fisik maupun psikis) yang terjadi secara teratur dan terorganisasiserta berlangsung sepanjang hayat. Sedangkan pertumbuhan yaitu perubahan dalam aspek jasmaniah seperti berubahnya struktur tulang, tinggi dan berat badan, proporsi badan, semakin sempurnanya jaringan saraf, dan sejenisnya. Dengan kata lain, pengertian pertumbuhan itu lebih bersifat kuantitatif dan terbatas pada pola perubahan fisik yang di alami individu sebagai hasil dari proses pematangan. Atau singkatnya dapat disimpulkan bahwa pengerian pertumbuhan tercakup dalam pengertian perkembangan, namun tidak setiap pertumbuhan dalam arti perkembangan merupakan pertumbuhan.

Anak sebagai Suatu Totalitas

Sebagai objek studi psikologi perkembangan, anak dip[andang sebagai suatu totalitas. Konsep anak sebagai suatu totalitas sekurang – kurangnya dapat mengandung tiga pengertian berikut; (a) anak adalah makhluk hidup (organisme yang merupakan suatu kesatuan dari keseluruhan aspek yang terdapat dalam dirinya); (b) dalam kehidupan dan perkembangan anak, keseluruhan aspek anak tersebut saling terjalin satu sama lain; dan(c) anak berbeda dari orang dewasa bukan sekedar secara fisik, keseluruhan aspek yang terdapat dalam diri anak tersebut secara terintregasi saling terjalin dan saling memberikan dukungan fungsional satu sama lain. Sebagai misal, anak yang sedang sakit panas bisa berubah perilakunya, anak yang habis dimaarahi orang tua bisa jadi tidak nafsu makan, anak yang sedang malu mukanya menjadi merah, anak yang sedang aktif melakukan berbagai aktivitas fisik bisa aktif pula kegiatan mentalnya. Reaksi – reaksi psikis anak selalu di sertai dengan reaksi fisikny, dan begitu pula sebaliknya.

Perkembangan sebagai Proses Holitik dari Aspek Biologis, Kognitif dan Psikososial

Sesuai dengan konsep anak sebagai suatu totalitas atau sebagai individu, perkembangan juga merupakan suatu proses yang sifatnya menyeluruh (holistik). Artinya, perkembangan itu terjadi tidak hanya dalam aspek tertentu, melainkan melibatkan keseluruhan aspek yang saling terjalin (interwoven) satu sama lain.

Secara garis besar, proses perkembangan individu dapat dikelompokan ke dalam tiga domain; prose biologis, kognitif, dan psikososial (Santrock & Yussen, 1992: Seifert & Hoffnung, 1991). Proses – proses biologis atau perkenbangan fisik mencakup prubahan – perubahan dalam tubuh individu seperti pertumbuhan otak, otot, sistem saraf, struktur tulang, hormon, organ – organ indrawi, dan sejenisnya.

Proses – proses kognitif melibatkan perubahan – perubahan dalam kemampuan dan pola berpikir, kemahiran berbahasa, dan cara individu memperolehpengetahuan ndari lingkungannya. Kalau mengamati prakteknya, Anda bisa melihat tentang proses – proses biologis mempengaruhi proses perkembanagn kognitif, proses – proses kognitif mempengaruhi proses perkembangan psikososial, proses – proses psikososial mempengaruhi pertumbuhan biologis, dan sebaliknya. Sebagai misal, anak yang mengalami kelainan dalam organ suara dapat mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasanya, dan pada gilirannya juga dapat mempengaruhi perkembangan psikososialnya. Ini menggambarkan bagaimana saling terjalinnya antara asek yang satu dengan yang lainnya.

Kematangan vs Pengalaman dalam Perkembangan Anak

Kematangan adalah urutan perubahan yang dialami individu secara teratur yang ditentukan oleh rancangan genetiknya (Santrock & Yussen 1992: 20). Sedangkan pengalaman merupakan peristiwa – peristiwa yang dialami oleh individu dalam berinterksi dengan lingkungan.

Kaum naturasionists mengakui bahwa kondisi lingkungan yang ekstrim dapat menyebabkan gangguan terhadap proses perkenmbangan anak, tetapi mereka meyakini bahwa kecenderungan – kecenderungan dasar pertumbuhan dan perkembangan individu telah terpola secara genetik. Sebaliknya, kaum environmentalists menekankan pentingnya pengalaman dalam perkembangan anak.

Di samping dua kelompok aliran di atas, ada pula para ahli perkembangan (interactionists) yang mempercayai bahwa hampir semua kualitas fisik dan psikis individu merupakan hasi dari pengauruh pembawaan dan lingkungan. Sebagaio misal, tinggi badan anak tergantung kepada rancangan genetik yang diturunkan dari orang tuanya (pembawaan), di asamping tergantung pula kepada gizi dan latihan yang diperoleh selama proses pertumbuhan (lingkungan); pertumbuhan kognisi anak tergantung kepada taraf intelegensi yang dimilikinya (pembawaan), di samping tergantug pula pada kualitas pengalaman belajar yang diperoleh selama hidupnya (lingkungan); anak juga secara biologis sudah terprogram untuk belajar bahasa (pembawaan), namun merka hanya akan belajar bahasa yang mereka dengar (lingkungan).

Kontinuitas vs Diskontinuitas dalam Perkembangan

Apakah perkembangan itu merupakan sesuatu yang sinambung (continue) atau tidak sinambung (discontinue)?. Para ahli kontinuitas meyakini bahwa perkembangan itu terjadi secara halus dan stabil melalui penambahan atau peningkatan bertahapdalam hal abilitas, keterampilan, dan atau pengetahuan baru pada suatu langkah yang ralatif sama. Sementara itu, para ahli diskontinuitas beranggapan bahwa perkembangan terjadi pada priode – periode kecepatan yang berbeda, berganti – ganti antara periode yang hanyasedikit perunahannya dengan periode yang tajam dan cepat perubahannya.

Ketrkaitannya dengan perkembangan, para ahli kontinuitas berpendapat bahwa perilaku – perilaku awal secara bersama akan membangun dan membentuk perilaku – perilaku selanjutnya atau sekurang – kurangnya perkembangan – perkembanganawal itu memiliki ketrkaitan dengan perkembangan selanjutnya. Sebaliknya, para ahli diskontinuitas menyatakan bahwa beberapa aspek perkembangan muncul secara independen dari apa yang sudah muncul sebelumnya dan tak dapat diprediksi dari perilaku – perilaku sebelumnya.

BAB II

PERKEMBANGAN BIOLOGIS DAN PERSEPTUAL ANAK

1. Perkembangan Fisik dan Perseptual Anak Sekolah Dasar


  1. Perkembangan fisik

Kondisi fisik berpengaruh pada aktivitas – aktivitas anak termasukaktivitas belajar dan aktivitas – aktivitas mental, serta berpengaruh juga terhadap perkembangan kepribadian anak secara keseluruhan.




    1. Tinggi dan berat badan

Pertumbuhan fisik anak pada usia SD cenderung lebi lambat dan relatif konsisten. Laju perkembangan seperti ini berlangsung sampai terjadinya perubahan – perubahn besar pada awal masa pubertas.




    1. Proporsi dan bentuk tubuh

Proporsi tubuh anak SD kelas – kelas awal umumnya masih kurang seimbang. Kekurang seimbangan ini berkurang ketika anak mencapai kelas 5 atau kelas 6. Proporsi tubuh anak umumnya sudah mendekati keseimbangan pada kelas – kelas akhir SD.




    1. Otak

Dalam otak terdapat pusat – pusat saraf yang mengndalikan perilaku individu. Bila dibanding dengan pertumbuhan bagian – bagian tubuh lainnya, pertumbuhan otak dan kepala jauh lebih cepat. Menurut Santrock & Yussen (1992), sebagian besar pertumbuhan otak itu terjadi pada masa usia dini.




    1. Keterampilan motorik

Selama masa anak, kemampuan gerak motorik menjadi jauh lebih halus dan lebih terkoordinasi daripada masa sebelumnya. Dalam keterampilan – keterampilan oyang melibatkan aktivitas otot besar, anak laki – laki lazimnya lebih baik dari pada anak perempuan.


  1. Perkembangan Perseptual

Aktvitas perseptual pada dasarnya merupakan proses pengenalan individu terhadap lingkungannya. Semua informasi – informasi tentang lingkungan sampai kepada individu melalui alat – alat indera yang kemudian diteruskan melalui saraf sensorik ke bagian otak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun