Mohon tunggu...
Dwita HumairohRupansa
Dwita HumairohRupansa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Selamat datang, di halaman saya. Semoga kalian menyukai tulisan saya

Saya wanita berumur 20 tahun, saat ini saya sedang menempuh pendidikan S1 di Universitas Nasional.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Emansipasi R.A Kartini Pada Wanita Milenial

31 Juli 2022   00:05 Diperbarui: 31 Juli 2022   00:07 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang sosok perempuan yang sangat berpengaruh terhadap perubahan nasib para wanita di Indonesia ialah R.A Kartini, perempuan yang lahir di Jepara 21 April 1879. Ia adalah tokoh wanita yang memperjuangkan emansipasi wanita di Indonesia, Perjuangan RA Kartini didasarkan oleh keberadaan wanita yang sering tidak dihargai. Wanita hanya boleh mengerjakan urusan dapur dan anak, tanpa diberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang layak. Akan tetapi, ia tidak menyerah. R.A Kartini memperjuangkan agar wanita di Indonesia setara dengan laki-laki. Emansipasi yang dilakukan R.A Kartini bertujuan agar wanita memperoleh hak dan kesempatan yang sama dalam segala bidang kehidupan dan diakui keilmuan yang dimilikinya, sehingga wanita tidak lagi direndahkan kedudukannya.

Dalam kehidupan sosial masyarakat Jawa pada akhir abad 19 dan awal abad 20 ketika Kartini masih remaja, perempuan di Indonesia belum sepenuhnya bebas. Mereka tidak bisa mengenyam pendidikan tinggi seperti laki-laki, juga tidak bebas memilih suami. Posisi perempuan kemudian hanya diberikan kepada istri yang hanya bekerja di dapur dan melayani suaminya. Karena pada saat itu, status laki-laki lebih tinggi daripada perempuan.

Kartini merasa terbelenggu karena tidak bisa menentukan pilihan, bahkan tidak diberi kesempatan karena terlahir sebagai perempuan, ditambah lagi ia selalu diperlakukan berbeda dari kerabat dan teman laki-lakinya, serta iri dengan perempuan keturunan Belanda yang memiliki kebebasan. Perasaan inilah yang memupuk semangat untuk mengubah kebiasaan buruk ini, dan Kartini ingin para wanita bebas membuat keputusan tentang hidup mereka. Upaya R.A Kartini untuk membebaskan perempuan tertuang dalam sebuah buku berjudul "Setelah Gelap Terbitlah Terang". Juga, bukti lain perjuangan Kartini adalah sekolah putri gratis yang disebut "Sekolah Kartini". Perjuangan Kartini di masa lalu merupakan persiapan mendasar bagi perempuan Indonesia untuk meningkatkan pengetahuan dan menggali potensi mereka untuk berjuang mencapai impian mereka, daripada mengandalkan orang lain untuk memenuhi harapan mereka.

Pembebasan yang diperjuangkan R.A Kartini kini telah berakhir manis, dan perempuan di Indonesia kini bisa merasa setara dengan laki-laki dalam segala aspek kehidupannya. Wanita saat ini bukan hanya istri yang bergelut dengan dapur, sumur, dan kasur. Tapi wanita masa kini bisa melambung tinggi dalam karir mereka dan mencapai impian mereka di bidang apapun. Kehadiran wanita saat ini juga sangat berpengaruh, dan wanita saat ini tidak hanya eksis sebagai pengikut. Mereka juga bisa menjadi pemimpin yang muncul sebagai pemikir, analis, dan pengambil keputusan. Kita bisa melihat saat ini bahwa pekerjaan yang biasanya dijabat oleh laki-laki kini banyak dijabat oleh perempuan, seperti direktur, menteri, presiden.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun