Mohon tunggu...
Dedi Dwitagama
Dedi Dwitagama Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri yang percaya diri dan berani berkompetisi. Mengajar Matematika di SMKN 50 Jakarta - Blogger sejak 2005: http://dedidwitagama.wordpress.com, http://fotodedi.wordpress.com dan http://trainerkita.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seberat Apapun Sangsinya, Sulit Membuat Rakyat di Rumah Saja

14 April 2020   17:23 Diperbarui: 14 April 2020   20:01 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: merdeka.com

Sekeras apapun sangsi yang diberikan, memori rasa bahagia di otak berada di jalan raya penduduk negeri selalu ingin berada di jalan.

Perhatikan di sekitar rumah anda, saat negeri ini sedang tak ada pandemi, tak sedikit orang tua sebelum berangkat kerja di pagi hari mengajak anak balitanya naik kendaraan keliling perumahan lalu ketika anak itu sudah dibuat senang dan gembira orang tuanya berangkat kerja.

Tak terhitung banyaknya kita menjumpai balita di gendong atau dibaringkan di kereta bayi didorong di pusat perbelanjaan, atau hari ini pun pasti anda masih menjumpai anak balita yang didudukan di depan atau diantara ayah ibunya bersepeda motor di jalan raya. Tadi pagi saya menjumpai seorang ibu membawa dua anak balita yang salah satunya masih digendong membeli kudapan buat sarapan pagi.

Saya perhatikan di depan gerbang sekolah, murid-murid saya diantar ayah atau ibunya dengan sepeda motor atau mobil, ditemani adik kecil usia balita.

Anak balita di negeri ini sudah sangat terbiasa dengan dunia jalan raya, dan merasa bahwa jalan dalah tempat yang menyenangkan yang harus dinikmati sepanjang usia. Di Jakarta pada tahun delapan puluhan setiap sore di jalan melawai kebayoran baru Jakarta Selatan orang ramai menikmati "Lintas Melawai".

Di beberapa fly over atau jembatan layang banyak orang yang gemar berada disana menikmati pemandangan sekitar sejak pagi, siamg hingga malam hari, membuat pedagang datang menjemput pasar.

Anda ingat setiap sore menjelang buka puasa, ditepi jalan ramai orang berkumpul untuk bercengkerama dan menikmati orang yang lalu lalang di jalan, istilahnya "ngabuburit".

Buat rakyat negeri ini jutaan orang senang berada di jalan sejak pagi hingga pagi lagi, ada yang tak pulang berhari-hari karena mereka seperti punya keluarga di jalan. 

Apalagi saat ini, pagi hari banyak orang yang cukup sarapan dengan kopi dan gorengan, terus berkelana di jalan, mereka tahu dimana bisa mendapat uang untuk sekedar makan siang, atau tempat yang bisa memberi makan siang gratis.

Jalan raya menjadi tempat favorit untuk menghabiskan waktu dan mendapatkan banyak kenikmatan, hal ini membuat penduduk negeri susah sekali dihimbau untuk di rumah saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun