Pagi hari, matahari belum muncul saya berjumpa seorang lelaki jalan tergopoh-gopoh tangannya naik turun mengantarkan benda putih 9 cm menyala karena ada apinya, dihisap, dihembuskan, berulang-ulang, hari belum mulai, lelaki itu ngos-ngosan, mulutnya menghisap asap hingga pipinya kempot, terus dihisap hingga mulutnya penuh asap dan pipinya menggelembung, lalu dihembuskan dan membuat penampakan kempot pipinya dengan asap membuncah dari bibirnya hingga nafasnya pendek-pendek.
Sore hari, matahari mulai menghilang dari bumi, hari mulai temaram saya berjumpa seorang lelaki jalan tergopoh-gopoh tangannya naik turun mengantarkan benda putih 9 cm menyala karena ada apinya, dihisap, dihembuskan, berulang-ulang, hari belum gelap, malam masih beberapa jam lagi, lelaki itu ngos-ngosan, mulutnya menghisap asap hingga pipinya kempot, terus dihisap hingga mulutnya penuh asap dan pipinya menggelembung, lalu dihembuskan dan membuat penampakan kempot pipinya dengan asap membuncah dari bibirnya hingga nafasnya pendek-pendek.
Saya tak bertanya pada mereka bagaimana perasaan, atau kenikmatan apa yang dirasakan bergaul dengan asap, kalo kamu?