Mohon tunggu...
Dedi Dwitagama
Dedi Dwitagama Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri yang percaya diri dan berani berkompetisi. Mengajar Matematika di SMKN 50 Jakarta - Blogger sejak 2005: http://dedidwitagama.wordpress.com, http://fotodedi.wordpress.com dan http://trainerkita.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Surabaya Banjir, Masih Mau Nyinyir?

17 Januari 2020   08:13 Diperbarui: 17 Januari 2020   08:14 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: https://www.hipwee.com/

Saat Jakarta Banjir semua media memberitakan banjir disertai kajian analisis para pakar, termasuk komentar masyarakat, pada satu program radio di Jakarta yang gemar kabarkan berbagai peristiwa dan kemacetan lalu lintas di Jakarta berlangsung diskusi interaktif dengan mengundang pakar dan pendengar berbicara.

Salah satu pendengar yang lama tinggal di Surabaya bercerita bagaimana pemimpin di sana mengelola bantaran kali sehingga rumahnya yang berada di tepi kali tak pernah mengalami banjir. 

Pendengar itu menyatakan seharusnya pemimpin Jakarta belajar dengan pemimpin Surabaya. Ternyata banjir merendam sejumlah wilayah dan jalan protokol di Kota Surabaya pada Rabu (15/1). 

Sayang sekali saya tak sempat menyimak siaran radio itu sepanjang hari, apakah ada program membahas banjir di Surabaya dan mengundang pendengar warga Surabaya yang meminta pemimpin Jakarta belajar dengan pemimpin Surabaya.

Banjir, dia mah suka-suka aja mau datang atau tidak ... sebenarnya air itu cuma mau lewat menuju laut bertemu dengan teman-temannya dari seluruh dunia, tetapi karena jalannya terhalang sampah atau saluran terlalu dangkal dan sempit maka air itu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Tak peduli itu istana, rumah mewah, mall, rumah kumuh, trotoar, dsb.

Kalo tak mau kebanjiran, jangan membeli rumah yang lokasinya rawan banjir, silahkan pindah dari lokasi yang biasa banjir, tak buang sampah sembarangan ke saluran air. 

Kalo liat ada daerah yang kebanjiran silahkan bantu sebisanya, bagus sekali jika bisa membantu memenuhi kebutuhan makan minum penduduk yang kebanjiran, memberi selimut, pakaian, dsb. Membantu membersihkan lumpur saat banjir surut sangat mulia. Jika tak bisa bantu doa saja agar banjir cepat surut.

Tak perlu terlalu lebay merespon banjir, karena faktanya belum ada pemimpin negeri ini yang bisa mengatasi banjir seperti yang mereka janjikan saat kampanye, oleh sebab itu berhati-hatilah sebelum memilim calon kepala daerah, karena hingga saat ini rakyat belum bisa menarik dukungan suara yang telah diberikan saat pemilu dan pilkada. 

Jakarta, Bandung, Banten, Bekasi, Bogor, Tangerang, Surabaya, Sikka NTT banjir, mungkin nanti ibukota baru negara ini bakal banjir juga, apakah mau menggugat Presiden dan memintanya mundur?. Masih mau nyinyir?. Silahkan aja sih kalo itu hobby atau pekerjaan anda satu-satuya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun