Laboratorium forensik digunakan untuk pemeriksaan barang bukti forensik berupa bukti fisik yang berhubungan dengan tempat kejadian perkara, korban dan tersangka, yang nantinya penemuan dari hasil laboratorium digunakan untuk menunjang proses hukum.Â
Dalam pemeriksaan adapun metode yang dapat di lakukan yaitu :
- Pengujian POC (POCT): pengujian diagnostik medis dilakukan di luar laboratorium klinis dan pasien dekat sedang menerima perawatan
- POCT: pengujian laboratorium klinis dilakukan di dekat lokasi perawatan pasien,
- Dilakukan oleh personel klinis yang pelatihan utamanya bukan di bidang ilmu laboratorium klinis
- Oleh pasien itu sendiri (self-testing).
- POCT biasanya dilakukan oleh personel non-laboratorium dan hasilnya digunakan untuk pengambilan keputusan klinis.
- Tes POCT: glukosa darah, dipstik urin, gas darah, kimia, hematologi, koagulasi, penanda jantung, dan tes kehamilan.
- Perangkat POCT: penganalisis 'genggam' atau portabel kecil.
Tujuan dari POCT
- Meningkatkan kualitas perawatan pasien
- Meningkatkan efisiensi perawatan pasien
- Meningkatkan kepuasan dokter dan pasien
- Tingkatkan pendidikan pasien
- Kurangi risiko kewajiban
- Minimalkan beban di tingkat pusatÂ
Langkah POCT dalam peningkatan penyampaian hasil
Ada pasien dan doktor dimana pasien datang sebagai customer untuk melakukan pemeriksaan dan dokte akan melakukan pemeriksaan sesuai keluhan dari pasiean. Kemudain siapkan formulir permintaan, phlebotomy atau pengambilan sampel darah untuk di periksa, transportasi sampel ke laboratorium, melakukan registrasi permintaan pemeriksaan, persiapan sampel yang di gunakan untu pemeriksaan, melakukan analisis spesimen dan QC sampel, meninjau dengan quality control, melakukan validasi hasil pemeriksaan, melaporkan hasil pemereiksaan, meneruskan hasil pemeriksaan, interpretasi hasil pemeriksaan oleh dokter ke pasien.
- Pemeriksaan sidik jari
Metode ini membandingkan sidik jari jenazah dengan data sidik jari antemortem. Dengan demikian harus dilakukan penganan yang sebaik – baiknya terhadap jari tangan jenazah untuk pemeriksaan sidik jari, misalnya dengan melakukan pembungkusan kedua tangan jenazah dengan kantong plastik.
- Metode Visual
Metode ini dilakukan dengan memperlihatkan jenazah pada orang – orang yang merasa kehilangan anggota keluarga atau temannya. Cara ini hanya efektif pada jenazah yang belum membusuk, sehingga masih mungkin dikenali wajah dan bentuk tubuhnya oleh lebih dari satu orang.
- Pemeriksaan dokumen
Dokumen seperti kartu identitas (KTP, SIM, Paspor) dan sejenisnya yang kebetulan ditemukan dalam saku pakaian yang dikenakan akan sangat membantu mengenali jenazah tersebut. Perlu diingat pada kecelakaan massal, dokumen yang terdapat dalam tas atau dompet yang berada dekat jenazah belum tentu adalah milik jenazah yang bersangkutan.
- Identifikasi Medik
Metode ini menggunakan data umum dan data khusus. Data umum meliputi tinggi badan, berat badan, rambut, mata, hidung, gigi dan sejenisnya. Dta khusus meliputi tatto, tahi lalat, jaringan parut, cacat kongenital, patah tulang dan sejenisnya. Metode ini memunyai nilai tinggi karena selain dilakukan oleh seorang ahli dengan menggunakan berbagai cara/modifikasi (termasuk pemeriksaan dengan sina-X) sehingga ketepatannya cukup tinggi. Dengan metode ini diperoleh data tentang jenis kelamin, ras, perkiraan umur dan tinggi badan, kelainan pada tulang.
- Pemeriksaan Gigi
Pemeriksaan ini meliputi pencatatan data gigi (Odontogram) dan rahang yang dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan manual, sinar-X, pencetakkan gigi dan rahang. Odontogram memuat tentang jumlah, bentuk, susunan, tambalan, protesa gigi.
- Pemeriksaan Serologi
Bertujuan untuk menentukan golongan darang jenzah. Penentuan golongan darah pada jenazah yang telah membusuk dapat dilakukan dengan memeriksa rambut, kuku dan tulang.
- Metode Eksklusi