Mohon tunggu...
Dwi Setyowati
Dwi Setyowati Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Live with a grateful heart!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tentang Sampah, Begini Cara Mahasiswa KKN Undip Menanganinya!

8 Februari 2020   23:14 Diperbarui: 13 Februari 2020   12:40 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN UNDIP Mengenalkan Pengolahan Pupuk Organik

Batang (02/02/2020), sampah merupakan sisa dari kegiatan manusia yang telah tidak digunakan dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan. Adapun jenis sampah berdasarkan sifatnya yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Permasalahan sampah di Desa Timbang masih menjadi PR Bersama, terutama pengolahan sampah itu sendiri. Membakar sampah adalah satu kebiasaan warga yang dianggap sebagai jalan pintas untuk menangani tumpukan sampah. Padahal, membakar sampah dapat memicu polusi.

Menurut US Environmental Protection Agency, karbon monoksida dan formaldehida (formalin) adalah dua zat utama hasil pembakaran yang paling banyak memicu penyakit pernapasan. Dijelaskan lebih lanjut oleh Christine Wiedinmyer, seorang peneliti dari National Center for Atmosperic Research, sebanyak 29 persen asap hasil pembakaran mengandung partikel logam berukuran kecil yang dapat menembus paru-paru. Selain itu, 10 persen kandungan polutan dari sampah mengandung merkuri dan 40 persen lainnya mengandung hidrokarbon aromatik polisiklik (PHA). Sedangkan resiko membakar sampah anorganik seperti plastik memiliki sifat karsinogenik dan dapat menggangu sistem hormon dalam tubuh karena adanya kandungan dioksin.

Mahasiswa KKN UNDIP Melakukan Demo Pembuatan Pupuk Organik
Mahasiswa KKN UNDIP Melakukan Demo Pembuatan Pupuk Organik

Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP Tahun 2020 melakukan pendampingan mengenai pengolahan sampah yang ada di Desa Timbang. Program ini sebagai suatu kegiatan yang sistematis, menyeluruh dan berkesinambungan dalam mencakup pengurangan serta penanganan sampah. Selain itu sebagai terobosan dalam menangani tumpukan sampah organik, pembuatan pupuk organik cair dinilai lebih aman. Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis 3R yaitu Reuse dengan menjual atau dengan memberikan sampah kepada pihak yang membutuhkan, Reduce dengan memilih produk dengan pengemasan yang dapat didaur-ulang, dan Recycle dengan pengolahan sampah organik menjadi kompos.

Foto Bersama di Akhir Kegiatan
Foto Bersama di Akhir Kegiatan

Bertempat di Balai Desa Timbang, bersama dengan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), mahasiswa KKN Desa Timbang memulai kegiatan dengan pengenalan sampah, jenis, dan macam-macam bentuk pengolahannya, yang kemudian dilanjutkan dengan demo pembuatan pupuk organik cair. Ibu-ibu yang hadir terlihat sangat antusias "Caranya gampang, bisa dicoba di rumah. Lalu pengaplikasiannya gimana?" tanya bu Umi. Penggunaan pupuk ini bisa dengan disiramkan langsung ke media tanam atau disemprotkan langsung ke bagian daun. Bapak Kepala Desa yang turut menghadiri kegiatan pun memberikan dukungannya."Saya senang dengan adanya program ini, semoga bisa bermanfaat kedepannya". Di akhir kegiatan, mahasiswa KKN Desa Timbang berfoto bersama dengan Bapak Kepala Desa dan Ibu-ibu PKK.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun