Mohon tunggu...
Dwi Septiandini
Dwi Septiandini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

KKN Tematik MDBPE-MBKM UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penguatan dan Pendampingan Pembelajaran Daring di SDN Limo 2 Depok sebagai Bentuk Kepedulian terhadap Pendidikan

31 Juli 2021   11:31 Diperbarui: 31 Juli 2021   11:44 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wabah Coronavirus Disease atau yang sering disebut COVID-19 pertama kali muncul di Wuhan, China pada akhir tahun 2019. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia saat ini sudah menetapkan COVID-19 menjadi pandemi, artinya terjadi penambahan kasus penyakit yang cepat dan penyebaran antar negara sudah terjadi. Bahkan di Indonesia sendiri kasus COVID-19 saat ini mencapai 3,3 juta orang yang terkonfirmasi sudah terpapar virus ini. Maka dari itu pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mengurangi mobilitas masyarakat yang dapat meminimalisir resiko penularan virus COVID-19.

Penyebaran virus COVID-19 telah memberikan dampak yaitu mengubah tatanan hidup masyarakat termasuk pada bidang pendidikan. Berkaitan dengan dampak penyebaran virus tersebut di dalam dunia pendidikan menuntut para tenaga pendidik dan peserta didik harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang ada. Untuk menghindari bertambahnya kasus, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah membuat kebijakan melalui Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 tentang proses belajar mengajar yang dilaksanakan dari rumah masing-masing atau yang sering disebut dengan Belajar Dari Rumah (BDR). Pada bulan Maret tahun 2020 BDR melalui pembelajaran daring di Indonesia mulai diberlakukan sehingga menyebabkan perubahan yang signifikan dari segi waktu, cara pembelajaran, dan sebagainya.

Pembelajaran daring dengan e-learning pada umumnya memiliki konsep yang sama. Keberlangsungan pembelajaran daring ini menuai banyak kelebihan dan kelemahan. Dari segi kelebihan pembelajaran daring memberikan fleksibilitas tempat dan waktu, menciptakan suasana belajar baru, serta peserta didik lebih bertanggung jawab, kreatif, dan mandiri. Sedangkan kelemahan dari sistem pembelajaran daring ialah kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik sehingga materi lebih sulit dipahami.

Selain kelebihan dan kelemahan dari pembelajaran daring ada pula hambatan atau tantangan yang dihadapi oleh guru dan wali murid. Salah satu kendala yang banyak dirasakan yaitu kurangnya menguasai teknologi yang dimana saat ini peran teknologi sangat penting dalam proses pembelajaran daring. Dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki juga dapat mempengaruhi dalam menguasai teknologi untuk belajar.

Untuk menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat terkait beberapa kendala yang terdapat di bidang pendidikan saat ini, maka Universtitas Pendidikan Indonesia mengadakan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dinamakan Kuliah Kerja Nyata Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada masa Pandemi (KKN Tematik MDBPE-MBKM).

Dalam kegiatan KKN ini mahasiswa dilatih untuk terjun langsung ke lapangan (tetap secara daring) agar dapat membantu masyarakat dengan berbekal ilmu yang telah dipelajari selama kuliah. Mahasiswa dapat memilih diantara 2 bidang yaitu ekonomi atau pendidikan. Dalam bidang ekonomi mahasiswa dapat membantu UMK ataupun BUMDes yang ada di sekitar tempat tinggalnya, sedangkan di bidang pendidikan dapat membantu sekolah-sekolah yang terdapat di daerah asalnya masing-masing.

Salah satu kelompok mahasiswa UPI melaksanakan KKN di SDN Limo 2 Depok. Mahasiswa tersebut melakukan penguatan dan pendampingan pembelajaran daring di sekolah yang sudah dipilih sesuai dengan masalah yang dialami. Selama pandemi COVID-19 penerapan pembelajaran daring di SD dapat tersampaikan dengan baik apabila terdapat kerjasama antara guru, peserta didik, dan orang tua.

Kondisi yang ada di SDN Limo 2 Depok menunjukkan bahwa mayoritas guru disana sudah menguasai teknologi sehingga dapat berinovasi dalam membuat media pembelajaran dan sebagian lainnya masih belum memahami sehingga hanya menggunakan aplikasi WhatsApp dan Youtube saja untuk media pembelajarannya.

"Berinovasi dalam membuat media pembelajaran akan meningkatkan semangat siswa dalam belajar dan dapat meminimalisir rasa bosan yang dialami siswa. Tetapi dalam membuat media pembelajaran diusahakan tidak menggunakan aplikasi tambahan karena beberapa wali murid dan guru mengeluh terkait memori penyimpanan yang penuh sehingga tidak dapat mendukung proses pembelajaran." Ujar salah satu guru di SDN Limo 2 Depok.

Maka dari itu, mahasiswa melakukan penguatan pembelajaran daring dalam membuat media pembelajaran serta pendampingan terhadap siswa maupun wali murid dalam menggunakan medianya. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar di SDN Limo 2 Depok akan lebih baik lagi dan semakin kondusif. Dalam kondisi pandemi saat ini yang banyak menimbulkan permasalahan khususnya di bidang Pendidikan maka peran seorang mahasiswa sebagai agent of change akan merasa dibutuhkan kehadiran dan bantuannya di tengah masyarakat.

Penulis : Dwi Septiandini, Pendidikan Ekonomi, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun