Mohon tunggu...
Dwi Safira
Dwi Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilkom unibi

hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tilik Efek Pandemi Covid-19 pada Pengrajin Tempe

23 April 2021   18:31 Diperbarui: 23 April 2021   18:36 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat covid -19 pertama kali masuk di indonesia,masyarakat dan pemerintah masi menyepelekan wabah yang ternyata sudah menyebar begitu cepat.

Setelah menyadari bahwa lonjakan virus corona ini begitu cepat menyebar di masyarakat, pemerintah pun Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 mengeluarkan Surat Edaran Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Status Keadaan Darurat Bencana Nonalam COVID-19 sebagai Bencana Nasional.

Virus corona ini sangat meresahkan bagi masyarakat.
Terlebih lagi sangat cepat penyebaran covid 19 ini, sehingga Masyarakat dihimbau untuk melakukan segala aktivitas di dalam rumah dan tetap slalu waspada dengan penyebaran yang sangat cepat

Pemerintah memberlakukan pembatasan jarak jauh dan masyarakat di himbau tetap berada di rumah,serta menjaga kesehatan diri.

Pemberlakukan pembatasan aktivitas di luar yang di terapkan oleh pemerintah ternyata sangat berdampak bagi pedagang dan ekonomi yang hanya mengharapkan hasil nya dari pekerjaan harian nya.

Oleh karna itu banyak pegawai pabrik maupun kantoran, tempat ibadah, dan tempat jual beli seperti pasar tradisional harus di tutup atau diliburkan untuk beberapa waktu. Dampak ini menyebabkan banyak kerugian terutama dsri segi ekonomi.

seluruh usaha hampir gulung tingkar dan merasakan dampak yang begitu sangat membuat ekonomi terancam sangat menurun dan juga pengangguran pun banyak terjadi di wilayah kota sekitar nya.

Hal ini tentunya sangat dirasakan oleh beberapa masyarakat seperti seorang pedagang yang hanya bisa mengharapkan hasil sandang,pangan,papan dari hasil jualan nya sehari-hari.

terutama dampak yang di rasakan bagi wirausahawan seperti Bapak Nasihin (31) seorang penjual Tempe, yang bertempat di wilayah Bandung. Ia mengalami krisis penurunan yang tinggi terhadap penjualan tempenya karena banyaknya pembeli yang takut keluar rumah untuk berbelanja ke pasar tradisional.
Dan itu semua menjadi dampak bagi pedagang yang hanya bisa memanfaatkan penghasilan nya dari harian

Saat di minta penjelasan,bpk nasihin pun menjelaskan bahwa penurunan penjualan sangat terasa

"Pada akhir bulan Maret 2020 penjualan tempe menurun drastis, karena banyak sekali langganan yang takut untuk pergi kepasar karna takut terkena Covid -19. Penurunan penjualan tempe ini juga masih terasa hingga sekarang namun tidak terlalu drastis seperti saat pertama pandemi" Ujar Pak Nasihin saat diwawancara, Rabu (19/04/2021)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun