Mohon tunggu...
Dwi Rustanti
Dwi Rustanti Mohon Tunggu... Guru - Penulis adalah penulis pemula yang mengajar di SDN Pepe-Sedati-Sidoarjo

Penulis adalah penulis pemula yang mengajar kelas 6 di SDN Pepe-Sedati-Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bahasa Indonesia dan Perkembangannya

29 Oktober 2020   09:03 Diperbarui: 29 Oktober 2020   09:08 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menurut Summer Institute of Linguistik jumlah Bahasa Daerah di Indonesia sebanyak 719, menempati urutan kedua dunia setelah Papua Nugini, namun 139 diantaranya terancam punah, Ada sebelas bahasa daerah di Indonesia yang dinyatakan punah kesebelas bahasa daerah tersebut berasal dari Maluku, Papua dan NTT.Ironis memang jika bahasa daerah yang merupakan warisan nenek moyang kita semakin sedikit penuturnya dan bahkan ada yang sampai punah.

Sebagai bangsa yang memiliki keragaman budaya, yang salah satunya adalah bahasa maka diperlukan alat pemersatu dalam berkomunikasi, untuk itu para pemuda Indonesia Pada  28 Oktober 1928  mengikrarkan sumpah pemuda dan menetapkan bahasa resmi yang digunakan adalah Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa.

Sejak dikukuhkan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional, maka di setiap komunikasi kita menggunakan bahasa Indonesia. Bukan berarti  bangsa Indonesia melupakan bahasa ibu atau bahasa daerah asal kita.Bahasa daerah yang merupakan warisan nenek moyang kita harus tetap kita lestarikan dan kita jaga namun keberagaman bahasa daerah yang ada di Indonesia membuat kita membutuhkan satu bahasa sebagai pemersatu, yaitu Bahasa Indonesia.

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin cepat berpengaruh terhadap penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Masyarakat terutama generasi muda sering menggunakan bahasa asing disetiap kesempatan, banyak generasi muda yang lebih bangga menggunakan bahasa asing dibandingkan dengan bahasa Indonesia dan bahasa daerahnya.

Lihat saja beberapa acara di televisi yang bintang tamunya orang Indonesia tapi dia banyak menggunakan bahasa asing.  Bahkan beberapa pusat belanja, nama toko, apartemen ,merek dagang dari dalam negeri banyak yang menggunakan bahasa asing, karena dianggap lebih menarik dan kekinian. Belum lagi penggunaan bahasa gaul oleh kalangan muda yang bergaya semaunya yang terkadang merusak tatanan bahasa Indonesia

Memang bahasa asing perlu kita pelajari sebagai bahasa komunikasi internasional namun menjaga dan menggunakan  Bahasa Indonesia dengan baik dan benar adalah keharusan agar Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional pemersatu bangsa dapat terus berkembang dan tidak kehilangan jati dirinya. Kalau bukan kita yang menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia  siapa lagi?

Mari kita gunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar sebagai bahasa pemersatu bangsa seperti yang diikrarkan oleh pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yaitu kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun