Mohon tunggu...
Dwiroso Dwiroso
Dwiroso Dwiroso Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Teori Tentang Media dalam Ilmu Komunikasi

18 Februari 2023   12:40 Diperbarui: 18 Februari 2023   13:58 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Tentang Media dalam Ilmu Komunikasi

Media merupakan bagian dari kajian Ilmu Komunikasi. Pendalaman terhadap kajian ini lebih pada aspek konten, sejarah dan dampak beragam media terhadap masyarakat yang menjadi audiensnya. Kajian komunikasi menjadi lebih dinamis ketika teknologi mengalami perkembangan yang cukup pesat. Teknologi komunikasi yang kemudian menjadi bagian keseharian manusia, menjadi tantangan ahli-ahli komunikasi untuk menciptakan berbagai pendekatan-pendekatan baru untuk menganalisanya. 

Lansekap media baru, menghiasi berbagai kajian komunikasi, lalu muncullah trend kajian komunikasi yang mengarah ke teknologi yang memiliki karakteristik yang cukup berbeda dengan media massa, interaktifitas, viralitas dan faktor lain. Implikasinya interdisipliner ilmu perlu diterapkan untuk menghasilkan temuan yang komprehensif. 

Oleh karenanya ilmu komunikasi perlu memikirkan kembali batas-batas kajiannya, teori hingga metodologi yang hendak diterapkan. Selanjutnya apa saja teori yang dihasilkan ahli-ahli komunikasi tentang media? diantaranya : Teori Medium (Medium Theory); teori ini merupakan teori tentang media yang diperkenalkan oleh Marshall Mc. Luhan yang menjelaskan bahwa media adalah bagian dari isi apapun yang dikirimkan dan berimbas bagi individu dan masyarakat. Berikutnya teori Agenda Setting, teori ini memiliki fungsi sebagaimana yang Donald Shawn dan Maxwell Mc Comb kemukakan, bahwa teori tersebut digunakan untuk membangun isu atau gambaran dalam pikiran publik. Tradisi Efek, dalam teori ini disebutkan bahwa media memiliki kekuatan. Joseph Kappler dalam literasinya mengungkapkan bahwa komunikasi massa tidak menjadi penyebab utama dalam efek khalayak, tetapi dia memediasi variable penyebabnya.

Selanjutnya Cultivation Theory atau teori kultivasi, George Berbner berpendapat efek kultivasi muncul ketika televisi telah membentuk cara pandang terhadap dunia, sehingga televisi diyakini menjadi agen yang homogenial dalam budaya. 

Dan yang terakhir teori opini publik dan Spiral of Silence, opini publik adalah opini yang di ekspresikan secara publik, opini yang menggambarkan publik affair, dan opini publik sebagai kelompok daripada kelompok kecil individu. Spiral of Silence terjadi ketika seseorang yang merasa opininya populer, maka dia akan mengekspresikannya dan sebaliknya jika seseorang merasa opininya tidak populer maka dia cenderung diam. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun