Mohon tunggu...
Dwiroso Dwiroso
Dwiroso Dwiroso Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kekuasaan Politik

14 Februari 2023   14:18 Diperbarui: 14 Februari 2023   14:34 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash


Kekuasaan Politik

Definisi secara umum tentang kekuasaan ialah bahwa kekuasaan adalah kemampuan seorang pelaku untuk mempengaruhi perilaku seorang pelaku lain. Sehingga perilakunya menjadi sesuai dengan keinginan dari pelaku yang mempunyai kekuasaan. Kekuasaan mempunyai sumber, menurut Miriam Budiardjo, sumber-sumber kekuasaan meliputi : kedudukan, misalnya seorang komandan terhadap anak buahnya atau seorang majikan terhadap pegawainya dsb. Dalam hal ini bawahan dapat ditindak jika melanggar disiplin kerja atau melakukan pelanggaran seperti korupsi dll. 

Sumber kekuasaan kedua adalah kekayaan, seorang pengusaha kaya raya mempunyai kekuasaan atas seorang politikus atau seorang bawahan yang belum membayar hutang. Demikian pula orang kaya yang bisa membeli jabatan atau menyuruh seseorang untuk bertindak sesuai keinginannya, sedangkan sumber kekuasaan yang ketiga adalah kepercayaan; dikalangan para ulama, ustadz, kyai, guru ngaji memiliki kekuasaan  terhadap umatnya atau muridnya atau pengikutnya. 

Demikian pula orang yang diberikan amanah untuk menjadi salah satu pemimpin, sementara dalam suatu kelompok formal maupun non formal. Selanjutnya bagian kekuasaan terdiri dari scope of power (cakupan kekuasaan) yang menunjuk pada kegiatan, perilaku serta sikap dan keputusan-keputusan yang menjadi obyek dari kekuasaannya. Yang kedua domain of power (wilayah kekuasaan) yaitu siapa-siapa saja yang dikuasai oleh orang atau kelompok yang berkuasa. Jadi dalam hal ini menunjuk pada pelaku, kelompok, organisasi atau kolektifitas yang kena kekuasaan.

Kekuasaan politik ini menjadi salah satu dari 5 konsep besar untuk menjelaskan dan memahami apa itu politik, dan bagaimana sistem dalam negara bisa terdistribusi dengan baik, dan berjalan dengan baik, yaitu dengan melihat bagaimana power atau kekuasaan politik yang ada dalam negara tersebut. Apa kekuasaan politik itu? Dalam perbendaharaan ilmu politik sejumlah konsep yang berkaitan erat dengan konsep kekuasaan (power) seperti : influence (pengaruh), persuasi (persuasion), manipulasi, coercion, force, dan authority (kewenangan). 

Konsep kekuasaan ini membuat kekeliruan dapat dihindari, bahwa memiliki sumber-sumber kekuasaan berarti mempunyai kekuatan politik. Jadi dari sejumlah konsep kekuasaan politik tersebut, kita bisa mendapatkan penjelasannya divideo ini, bahwa influence  adalah kemampuan meyakinkan orang lain agar mengubah sikap dan perilaku secara sukarela. Sementara persuasi adalah kemampuan meyakinkan orang lain dengan argumenrasi untuk melakukan sesuatu. Sedangkan manipulasi adalah penggunaan pengaruh yang mana dalam hal ini yang dipengaruhi tidak menyadari bahwa tingkah lakunya sebenarnya mematuhi keinginan pemegang kekuasaan. Coercion adalah peragaan kekuasaan atau ancaman, paksaan yang dilakukan agar bersikap atau berperilaku sesuai dengan pemilik kekuasaan. Dan force adalah penggunaan tekanan secara fisik.

Selanjutnya dalam kekuasaan politik terdapat 6 dimensi kekuasaan yaitu : potensi dan aktual, positif dan negatif, konsensus dan paksaan, implisit dan eksplisit, langsung dan tidak langsung, jabatan dan pribadi.  

Dimensi potensi dan aktual, seseorang akan dipandang mempunyai kekuasaan yang potensial apabila ia memiliki sumber-sumber kekuasaan. Sumber-sumber kekuasaan yang dimaksudkan seperti tanah, senjata, pengetahuan, informasi, popularitas, status sosial yang tinggi dan massa yang terorganisir. Seseorang dipandang memiliki kekuasaan aktual apabila ia menggunakan kegiatan politik secara efektif. Selanjutnya dimensi konsensus dan paksaan, dimensi ini menyangkut alasan penataan sarana kekuasaan yang digunakan. 

Sarana kekuasaan yang digunakan untuk mendapatkan ketaatan dengan kekuasaan paksaan berjumlah 3 macam yaitu : sarana paksaan fisik, sarana ekonomi, sarana psikologik. Sedangkan dalam dimensi positif dan negatif , kekuasaan positif adalah penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk mencapai tujuan yang dipandang penting dan diharuskan. Sedangkan kekuasaan negatif adalah penggunaan sumber-sumber kekuasaan untuk mencegah pihak lain mencapai tujuannya yang tidak hanya dipandang tidak perlu tetapi juga merugikan pihaknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun