Mohon tunggu...
Dwiroso Dwiroso
Dwiroso Dwiroso Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiga Malam Berlalu

9 Desember 2022   12:51 Diperbarui: 9 Desember 2022   14:00 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiga Malam Berlalu
Karya Dwiroso

Tiga malam sudah
sang bayu terdiam
Rinai pun turut terpekur di sela awan
Langit seperti enggan mengundang halilintar...

Tiga malam sudah
Ku pungut keping demi keping rasa rindu
Dan butiran air mata yang mengkristal

Masih terbayang didepan mata
Badai mengamuk
Dalam raga puting beliung
Melumat gubug gubug renta
Di tepian anak sungai

Di atas wajah langit meradang
Amarah nya menggelegar
Mencabik ruang
Tangan nya mencakar cakar
Melempar apa saja
Yang berharga sekejap menjadi seonggok rongsokan..

Tak kenal ampun
Alam menghajar segala yang dibanggakan
Kesombongan atas jerih payah
Hingga semuanya lenyap tinggal reruntuhan

Tiga hari berlalu
Kini alam seperti kelelahan
Tersungkur
Mendekap puing-puing dan rasa kehilangan..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun