Mohon tunggu...
Dwiroso Dwiroso
Dwiroso Dwiroso Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Laki-laki

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hidup Bernegara Itu

4 Desember 2022   15:21 Diperbarui: 4 Desember 2022   15:28 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hidup Bernegara Itu... 

Hidup bernegara itu seperti tanah dipekarangan rumah kita, jika diperhatikan terlihat damai, harmoni..di atasnya berbagai tanaman tumbuh subur, disudut lain tampak barisan semut berjalan rapi,  tidak ada gejolak, batu, daun daun kering dan pasir berserak hening.
Namun jika permukaan tanah itu kita sekop atau kita balik menggunakan pacul..maka kita akan menyaksikan sebuah pemandangan yang kontradiktif.
Dibawah tanah yang hening dan tanpa gejolak itu ternyata menyimpan  kehidupan berbagai jenis hewan. Mulai dari cacing tanah hingga hewan berbisa seperti kelabang,  luwing dan kalajengking, beberapa jenis ulat dan serangga yang hanya hidup dalam tempat yang gelap dan lembab.

Seperti itulah ilustrasi analogis tentang kehidupan bernegara. Di permukaan tampak kehidupan berjalan tanpa ada gejolak, damai, dan seimbang.
Tapi jika kita masuk dan blusukan ke dalam , di perkampungan, gang gang sempit dan terpencil..maka kita akan jumpai kehidupan lain dari sisi yang berbeda.
Banyak praktek praktek ilegal, seperti prostitusi, narkoba, kelompok preman, mafia, para pengasong belum lagi pedagang mamin dengan bahan ilegal menambah sesak kehidupan "bawah tanah" negeri ini.
Dan mereka merasa bagian dari kehidupan yang melawan hukum dan aturan negara. Sehingga memilih menghindar dari kehidupan yang terang.
Para pelaku pasar gelap akan nyaman menjalankan bisnisnya di lorong lorong pengap...
Mereka menjadi mudah menaruh curiga terutama kepada orang asing atau yang baru di kenal.
Bagi mereka yang terbiasa dengan praktek praktek ilegal..negara adalah musuh, hukum dan aparat adalah lawan.
Jika jaringan mereka terbongkar maka mereka akan melawan. Persis seperti makhluk makhluk bawah tanah yang akan menyerang dan mengamuk jika habitat dan lingkungan mereka di usik..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun