Mohon tunggu...
Dwi Ramadhani
Dwi Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tertarik pada dunia psikologi

Mahasiswi Psikologi di Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Katarsis: Melepaskan yang Terpendam

25 November 2021   15:36 Diperbarui: 25 November 2021   16:01 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita sering kali melewati masa-masa yang menyulitkan dan tak jarang menguji emosional. Ada beberapa masa dimana kita menolak untuk merasakan emosi tertentu dan memilih untuk memendamnya atau justru melakukan pelarian lain untuk mengalihkan perasaan emosi tertentu. Ada juga masa dimana orang-orang sekitar kita melarang kita untuk merasakan emosi-emosi tertentu.

Pada kenyataannya, emosi adalah reaksi kita terhadap kejadian-kejadian tertentu yang dihasilkan oleh hormon-hormon di otak yang tidak bisa dikontrol. 

Emosi merupakan gambaran dari perasaan, pikiran, dan atau gerakan fisik yang dianggap sebagai makna yang terasosiasi dan tersimbolkan sebagai gerakan mental individu yang bersifat otomatis, berkembang, dan berubah secara sadar.  Emosi merupakan proses yang sementara dan selalu berubah secara berkesinambungan.

Sewajarnya, seluruh emosi yang kita rasakan harus bisa diterima dan disalurkan dengan baik agar tidak terjadi penyakit dalam diri. Jika emosi-emosi negatif selalu dipendam dan tidak disalurkan dengan baik, akan membuat kita cenderung menjadi orang yang emosional, sensitif, stress, dan lebih parahnya lagi merasa diri sendiri tidak berharga. 

Selain itu juga dapat menyebabkan keluhan fisik, seperti gangguan tidur, gangguan pencernaan, sering pusing, mudah lelah, dada berdebar, dan lain lain. Cara terbaik untuk menanggapi emosi negatif adalah bukan dengan melawannya, melainkan justru berusaha menerima dan melepaskan emosi negatif tersebut dengan baik.

Memahami Katarsis

Berasal dari bahasa Yunani, katarsis berarti pemurnian atau pembersihan. Katarsis adalah pelepasan emosi yang terpendam yang memiliki kaitan terhadap kejadian traumatis dengan memunculkan emosi tersebut ke alam sadar. 

Meskipun kita sering lari dan menghindar dari emosi yang yang kita rasakan, alam bawah sadar kita masih merekam semua emosi tersebut dengan baik. 

Kita bisa saja berbohong kepada orang lain dan mengatakan bahwa kita tidak sedang bersedih, tetapi saat sedang sendirian, ternyata kita meluapkan emosi tersebut dan menangis.

Ada berbagai macam faktor yang menyebabkan seseorang terhambat untuk mengakui dan mengungkapkan emosi negatif yang dirasakannya. Baik dari egonya sendiri, maupun tuntutan situasi dari lingkungan sekitarnya. Sama halnya saat kita melepaskan emosi positif dengan tertawa, emosi negatif juga perlu untuk dilepaskan.

Bentuk Katarsis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun