Mohon tunggu...
Dwi Prasetyo
Dwi Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

KKN TIM 2 UNDIP PERIODE 2020/2021

Selanjutnya

Tutup

Healthy

BAHAYA COVID-19 VARIAN DELTA! Mahasiswa KKN Tingkatkan Kesadaran Masyarakat tentang Bahaya Covid-19 Varian Delta dan Cara Pencegahannya

5 Agustus 2021   14:38 Diperbarui: 8 Agustus 2021   19:31 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

SEMARANG, Srondol Wetan (05/02/2021), Virus corona atau yang sering dikenal dengan Covid-19 belum menunjukkan kepergiannya di negeri ini bahkan pasca lebaran 2021 malah mengalami kenaikan yang signifikan akibat kemunculan mutasi virus jenis baru yaitu varian Delta. Studi menunjukkan virus corona varian Delta menyebar lebih cepat. Terdapat sejumlah alasan varian Delta lebih menular dibanding virus corona lain seperti varian Alfa dan Beta serta virus asli yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China.

ARS-CoV-2 varian delta pertama kali teridentifikasi di Maharashtra India, pada bulan Desember 2020. Kemudian menyebar dengan cepat dan mengakibatkan peningkatan kasus harian COVID-19 hingga 30.000 kasus di New Delhi pada akhir April 2020. Pada bulan Juni 2021, varian Delta telah menjadi penyebab gelombang baru COVID-19 di Inggris, di mana varian ini telah menjadi 90% penyebab COVID-19.[1-3,8]

Berdasarkan hasil penelitian spesimen, Kementerian Kesehatan menyatakan virus corona varian Delta telah menyebar hampir merata di seluruh Indonesia. Pusat Pengendalian dan Pencegahan penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebut penularan virus corona varian Delta seperti campak dan cacar air. Data CDC menunjukkan, setiap orang yang terinfeksi virus corona varian Delta rata-rata bisa menularkan penyakitnya kepada 8-9 orang.

Berdasarkan situs litbang.kemkes.go.id, varian Delta ditemukan di sembilan provinsi, yakni Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Kemudian, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Gorontalo. Menurut Kemenko Marves, Kamis (15/7/2021) bahkan selama PPKM masih terdapat kenaikan hingga akhirnya puncak kasus di Indonesia terjadi pada Rabu (14/7) dengan 54.517 kasus

Karena semakin ganasnya virus ini yang membuat kenaikan kasus positif di Indonesia terutama di Jawa Tengah, mahasiswa UNDIP bernama Dwi Prasetyo dari Jurusan S-1 Akuntansi, FEB UNDIP menjalankan sebuah program yang dijalankannya sebagai bentuk pengabdiannya sebagai mahasiswa dalam kegiatan kuliah kerja nyata. Program ini bernama "Sosialisasi mengenai Bahaya Covid Varian Delta dan Pencegahannya kepada warga RW 02 Kelurahan Srondol Wetan melalui media poster".

Dengan tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 terutama varian Delta, program ini memfokuskan pada bagaimana masyarakat terutama warga RW 02 Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang ini mendapatkan sosialisasi yang memadai mengenai apa itu Covid-19 varian delta dan mengapa dapat varian ini bisa dikatakan berbahaya. Selain itu program ini juga mengedukasi masyarakat terkait pengetahuan mengenai gejala-gejala apa saja yang ditimbulkan serta bagaimana langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan dari virus varian ini.

Program inipun memiliki rangkaian yang beragam, mulai dari sosialisasi melalui poster yang dikirimkan ke grup-grup warga, sosialisasi secara langsung, penempelan poster di beberapa spot penting dan sering dikunjungi warga, serta menempatan tempat cuci tangan portable sebagai salah satu langkah konkret dalam mencegah diri dari penularan virus Covid-19.

Banyak warga yang antusias dengan program yang dilaksanakan mahasiswa KKN UNDIP ini. Tidak sedikit yang merasa terbantu dengan adanya program KKN ini dan menjadikan warga menjadi lebih "aware" dengan virus varian ini sehingga kesadaran untuk terus menjaga diri melalui pematuhan protokol kesehatan yang ketat dan mengikuti anjuran dari pihak berwajib menjadi lebih meningkat.

Nama : Dwi Prasetyo - S1 Akuntansi -- FEB -- 12030118120105

Dosen : Dr. Harjum Muharam S.E., M.E.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun