Mohon tunggu...
Puisi Artikel Utama

Oh, Seberkas Cahaya Itu

5 Mei 2015   10:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:22 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelap.. Pekat…Sunyi… Aku takut, bunda!

Nyanyian serangga, bayangan malam membuat jiwaku merinding

Jangan takut gelap, itu katamu

Tapi gundah ini tak juga sirna

Bunda, ingin segera kulihat mega terbit

Karena ku tahu, Setiap mega terbit gundahku menghilang karena cahayamu

Kasihmu yang tak pernah terhenti, merasuk menentramkan jiwaku

Cintamu yang tak pernah bisa kubalas, memberi harapan dalam hidupku

*****

Bunda, Kasihmu tulus sejati, seperti rasul taatnya pada ilahi

Kau selalu menjagaku, merawatku, dan menguatkanku

Energi cintamu bunda.. terpancar kuat

lewat senyummu yang merekah

Lewat doamu yang mengiringi langkah

Bunda.. nasehatmu, cubitanmu, Kata-katalembutmu

Adalah gas untuk bergegas, meraih kebahagiaan tanpa batas

*****

Telaga kasihmu tak akan pernah kering

Cahaya cintamu tak akan pernah padam

Kureguk tafakur dalam kesunyian, terasa syahdu dalam sanubari

Terucap kata paling dalam, terimakasih oh bunda…

Atas seberkas cahaya cinta itu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun