Mohon tunggu...
Dwi P Sugiarti
Dwi P Sugiarti Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya orang yang ingin tetap produktif menulis

Contact me : dwiewetensch@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kunci Sukses Menjadi Sosok Ibu yang Dirindukan

1 Februari 2023   09:26 Diperbarui: 1 Februari 2023   09:28 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Sekitar September 2022 lalu saya hadir dalam sebuah kajian dari komunitas baity Jannaty (@baityjannatyofficial) bertema "Menjadi Ibu yang Dirindukan". Tema yang bagi saya cukup berat karena dalam realitasnya menjadi sosok yang dirindukan itu bukan hal mudah.
Saat kita sudah menjadi seorang ibu, pernahkah kita bertanya dalam diri kita, yakinkah diri kita adalah sosok yang dirindukan oleh anak-anak kita bahkan kelak hingga nanti saat mereka berpisah dengan kita?
Pertanyaan yang mungkin terlihat klasik dan mungkin malah dipertanyakan oleh kebanyakan orang tua
"Mosok Iyo, ono anak ora kangen karo ibuke dewek?"

(Masa iya, ada anak yang tidak kangen sama ibunya sendiri?)

Tapi pertanyaan ini kemudian memunculkan pertanyaan baru bagi saya pribadi. Sebab saya menyadari bahwa diri saya belum bisa menjadi sosok yang sempurna mendampingi dan mendidik anak-anak. Sayapun yakin, banyak diluarsana, para Ibu yang kerap menyesali perbuatannya pada anaknya saat mereka marah atau pernah menyakiti buah hatinya meski hanya dengan bentakan kecil. Sebab hakikatnya tak ada satupun ibu yang tega untuk menyakiti buah hatinya. Inilah mengapa seorang ibu menjadi sosok yang paling dicintai anak-anaknya.

Bicara soal ibu, Dalam paparannya pembicara mengatakan bahwa seorang ibu pasti akan merasa sangat dicintai, dibutuhkan dan merasa bahwa dirinya adalah anugerah bagi keluarganya ketika anaknya merindukannya. Hal tersebut juga menjadi letak kebahagiaan seorang ibu.

Seperti yang kita tahu bahwa di dalam rumah, Ibu adalah sosok sentral dalam keluarga. Keberhasilan dalam pengasuhan dan pendidikan anaknya tentu tak lepas dari perannya sebagai ummu wa rabbatul bait atau ibu dan pengurus rumah tangga. Namun peran mendidik anak memang bukan hal yang mudah. Sehingga butuh hal yang bisa mengikatnya agar anak merasa bahwa ibunya adalah tempat "kembali".

Maka penting menjadi sosok Ibu yang dirindukan. Sesuai dengan tema kajian tersebut, beliau memberikan beberapa tips agar menjadi sosok ibu yang dirindukan oleh anaknya antara lain,

Pertama, jadilah ibu yang baik. Dalam hal ini seorang ibu harus pandai mengelola emosi. Manajemen emosi adalah bagian penting agar ia bisa mengendalikan amarah.

Kita tahu bahwa layaknya seorang anak, seringkali mereka membuat "ulah" yang tak jarang membuat sang Ibu emosi atau marah. Menjadi seorang ibu bukan tidak boleh marah, Namun ia harus bijak dan mampu dalam mengelola emosi. Jangan sampai emosi yang keluar sampai mengeluarkan kata-kata kasar, menghina atau mengumpat sehingga anak merasa sakit hati. Jangan sampai, saat anak marah atau tantrum, ibu akan jauh lebih marah. Sebab anak pada hakikatnya mencontoh apa yang kita katakan dan lakukan.

Kedua, jadilah Ibu yang menyenangkan.
Ibu yang menyenangkan berarti ia siap untuk mendengar, menerima keluhan hingga mengakui kesalahan jika berbuat salah. Menjadi sosok yang bisa saling bercerita juga bisa jadi cara untuk menjadi Ibu yang menyenangkan.
Dengarkan setiap cerita mereka sebab bisa jadi apa yang mungkin menurut kita sepele justru itu berharga buat mereka. Hargai setiap waktu yang mereka berikan untuk kita begitupula sebaliknya. Maka seorang ibu harus pandai memikat hati anaknya.

Ketiga, jadilah ibu yang pandai memanfaatkan momen.
Tak hanya momen bahagia namun juga momen saat mereka sedih. Sebab hal inilah yang kelak akan diingat oleh anak sehingga anak akan merasa rindu dengan rumah. Apalagi anak juga akan meniru segala tindak tanduk orangtuanya tentang standar apa yang selama ini dipakai untuk mengatur kehidupannya.

Dalam sesi diskusi, salah satu peserta bertanya bagaimana agar anak memahami hak dan kewajibannya sebagai seorang anak?

"Adanya hak yang dimiliki setiap anak tentu harus diimbangi dengan pemahamannya pada kewajibannya baik sebagai anak maupun sebagai seorang hamba. Maka sebagai orang tua, jangan hanya menuntut anak harus begini begitu terhadap perintah orang tuanya. Tapi mereka harus diberi pemahaman dan alternatif saat anak juga menuntut haknya."

Pesan pemateri agar menjadikan agama sebagai standar atau asas untuk mengatur kehidupan kita termasuk dalam mendidik anak. Maka sebagai seorang muslim, Islamlah yang harus menjadi standar hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun