Mohon tunggu...
Dwi P Sugiarti
Dwi P Sugiarti Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya orang yang ingin tetap produktif menulis

Contact me : dwiewetensch@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Partai Politik Masuk Kampus? Ada Syaratnya

3 September 2022   03:01 Diperbarui: 3 September 2022   03:22 1620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat saya mulai duduk di bangku kuliah sekitar 13 tahun yang lalu memang belum tahu banyak soal dunia politik. Namun, makin lama menjalani kuliah saya jadi tahu bahwa berada dalam posisi sebagai seorang mahasiswa, tak melulu bicara soal dunia akademik sebagaimana seorang pelajar. 

Mahasiswa yang sering disebut sebagai agen perubahan tentu punya posisi yang lebih tinggi kelak saat setelah selesai memperoleh gelar. Di pundak mereka ada tanggung jawab besar menjadi penerus bangsa. Wajar hingga mahasiswa pun disebut sebagai perantara antara masyarakat dengan penguasa. 

Berbicara soal partai politik masuk kampus. Dulu ada anggapan bahwa partai politik tak boleh masuk kampus. Kampus harus bersih dari afiliasi manapun termasuk partai politik. Namun makin kesini meski tak lagi berstatus sebagai mahasiswa makin sadar bahwa tak ada yang salah jika partai politik masuk kampus. 

Namun hal ini bukan berarti bahwa partai politik bisa seenaknya masuk kampus apalagi jika sekedar kampanye caleg. Tapi lebih dari itu. Partai politik harusnya bertugas mengedukasi para mahasiswa tentang pentingnya melek politik. Dalam hal ini politik tak selalu diartikan hal yang berbau meraih kekuasaan. Tapi juga tentang mengoreksi kebijakan yang dikeluarkan oleh penguasa. 

Hal ini bukan tanpa sebab. Pengalaman saya dulu saat iseng-iseng bertanya  pada seorang teman seangkatan soal kenaikan harga BBM, dia justru berkomentar " Itukan bukan urusan saya, lagian saya nggak terdampak langsung kok dengan urusan naiknya BBM. " Saat itu saya langsung mikir, "kok bisa? Bukannya dia pulang pergi naik angkutan umum? Makan juga di warung makan? Lah pasti kan itu berefek pada dia?" Tapi ya sudahlah, semoga hanya segelintir mahasiswa yang berpikir demikian. 

Maka apakah setuju jika parpol masuk kampus? 

Parpol justru harus masuk kampus. Bukan untuk sekedar kampanye tapi untuk mengedukasi mahasiswa tentang peran penting mahasiswa sebagai agent of change dan social control. 

Sebab pada hakikatnya mahasiswa harus melek politik politik yang berarti segala hal yang berkaitan dengan urusan rakyat. Jangan sampai kata "maha" hanya jadi simbol. Ia harus berpikir tak hanya tentang mengubah kondisi dirinya tapi juga berpikir mengubah kondisi bangsa. .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun