Mohon tunggu...
Masyarakat biasa
Masyarakat biasa Mohon Tunggu... -

Pemerhati birokrat dan birokrasi\r\nbirokratwatch@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Selingkuh PNS

3 April 2014   16:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:08 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kasus terbunuhnya Ratu seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di salah satu pemda di jawa barat adalah salah satu dari fenomena yang terjadi di kalangan PNS di Indonesia, walaupun tidak semua PNS berprilaku selingkuh, namun kecenderungan peningkatan penyakit sosial terebut semakin tampak. belum lama pula kasus hakim elsadela yang akhirnya di pecat secara tidak hormat karena bezinah dengan sesama hakim pengadilan merupakan sedikit bukti dari beberapa kejadian perselingkuhan di kalangan PNS, sudah tidak asing pula kita membaca pemberitaan di media masa  tentang perselingkuhan para Guru PNS, Jaksa, Dosen dan profesi PNS lainnya ramai headline. belum lagi fakta yang menunjukan tingginya tingkat perceraian PNS

Profesi PNS yang seharusnya memberikan contoh ahlak yang baik sudah luntur sama sekali, bahkan oknum pendidik seperti guru pun ikut terperangkap dalam jurang dosa tersebut. tidak hanya jiwa korupsi yang membelit mereka namun krisis moral pun menjadi bagian dari gaya hidup mereka.

Culture Shock atau gegar budaya adalah salah satu penyebab terjadinya fenomena selingkuh,  contoh di beberapa daerah di jawa tengah beberapa oknum guru yang belum lama diangkat menjadi PNS dan mendapatkan tunjangan sertifikasi melakukan selingkuh, baik dengan sesama guru maupun pihak luar, sedangkan untuk para hakim menurut salah satu pejabat MA disebutkan bahwa kecenderungan selingkuh oknum hakim dikarenakan penugasan yang jauh dari keluarga dan pasangan sehingga mereka cenderung kesepian dan akhirnya terjadilah perselingkuhan. disorientasi dengan lingkungan baru adalah salah satu penyebab mereka mengalami gegar budaya, ibarat orang desa yang baru saja mendapatkan hadiah jalan jalan ke eropa, atau contoh lain gegar budaya bisa diihat dari tingkah laku OKB atau orang kaya baru. peningkatan kesejahteraan PNS yang semakin membaik baik itu berupa renumerasi maupun sertifikasi otomatis memberikan banyak peluang kepada mereka untuk menikmati fasilitas fasilitas baru yang sebelumnya sulit mereka raih, dan sekarang menjadi mudah untuk di raih tanpa adanya kesiapan mental untuk menghadapi perubahan tersebut.

Faktor yang kedua adalah banyaknya waktu luang. para PNS di beberapa instansi sebut saja pemda, guru, atau beberapa institusi yang tidak produktif, memiliki banyak waktu senggang yang terlampau lama, dikarenakan banyaknya waktu "santai" akhirnya para oknum tersebut memanfaatkan waktu luang  untuk bersenang senang (facebook, karaoke atau ke mall) hingga akhirnya terjadilah kasus pembunuhan PNS Ratu di bogor. namun yang menjadi fenomena luar biasa saat ini adalah kecenderungan selingkuh saat ini tidak melihat latar belakang gender, dulu selingkuh dominan dilakukan oleh kaum pria, namun saat ini pun ibu ibu PNS pun mulai genit mencoba coba untuk berselingkuh. dan apabila dulu oknum selingkuh itu berlatarbelakang keluarga yang tidak harmonis saat ini keluarga yang harmonis dan terlihat agamis pun bisa melakukan hal yang sama.

Dan faktor ketiga adalah tidak adanya pembinaan mental secara periodik oleh pemerintah terhadap para aparatur negara. Dalam hal ini TNI kiranya perlu ditiru dikarenakan mereka memiliki lembaga khusus untuk pembinaan mental dan psikologi. mudah mudahan para PNS yang membaca tulisan ini mengurungkan kembali niat untuk selingkuh bahkan berzina, karena pertama profesi PNS adalah profesi amanah, karena dibayar dari keringat rakyat, dan yang kedua cintailah keluarga anda yang telah lama setia menemani dalam suka duka, karena selingkuh itu seperti halnya korupsi, nikmatnya hanya sesaat namun dampaknya akan terbawa di dunia sampai ke akhirat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun