Mohon tunggu...
Dwi NurAzizah
Dwi NurAzizah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa Universitas Truonjoyo Madura

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Media Sosial terhadap Kesehatan Mental (Mental Health)

27 Januari 2021   11:34 Diperbarui: 27 Januari 2021   11:52 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dampak dari Media Sosial | womantalk.com

Zaman Modern telah membawa banyak perubahan di kehidupan kita, Salah satunya yakni dengan adanya perkembanagn teknologi. Hingga detik ini, teknologi sudah menjadi teman dekat di keseharian kita. Fitur-fitur yang disuguhkan secara tidak langsung juga membawa kita ke jalan yang tidak kita harapkan.

Sosial media adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Bahkan hampir setiap saat kita pasti menggunakan layanan ini.

Sosial media akan memberikan feedback yang baik jika kita mampu memanfaatkan atau menggunakan social media dengan benar. Bukan untuk memancing dan menimbulkan kekacauan orang lain seperti bullying, body shaming, dan lain lain.

Memang benar bahwa social media adalah tempat untuk berinteraksi dengan orang lain, akan tetapi jika interaksi itu salah, bisa jadi mental seseorang akan menjadi korban. Sejak mengenal sosial media, kita mampu berkomunikasi dengan orang asing yang sebelumnya tidak kita kenal. Nah, semenjak itu juga mental kita dipertaruhkan.

Banyak masyarakat yang menggunkan social media sebagai sarana untuk menjelek-jelekkan orang lain sekalipun itu hanya diselimuti kata "bercanda". Tapi percayalah, menghina orang lain lewat ucapan langsung atau lewat tulisan itu tidak pernah dibenarkan.

Banyak korban bullying dan body shaming dari adanya sosial media ini. Banyak orang yang tidak menggunakan akal dan logika ketika berinteraksi dengan orang lain. pasti selalu ada saja satu hal yang menjadi permasalahan yang tidak pernah pas dengan kehidupan mereka. Contohnya fisik seseorang.

Jika kita lihat permasalahan yang sedang viral sekarang yakni bullying dan body shaming. Fisik yang menjadi bahan untuk berkomentar. "kok kurus sih", "ih item banget", "kok gendut banget sih", dan lain sebagainya.

Secara sadar ataupun tidak sadar, kita sudah menyakiti hati orang lain dengan perkataan kita sendiri. Seseorang yang menjadi korban juga pasti tiba-tiba merasa down. Kepikiran dengan ucapan dan ejekan yang orang lain kasih, merasa hidupnya tidak pernah adil, dan menuntut dirinya untuk menjadi apa yang orang lain inginkan.

Ada korban yang mampu menahan diirnya dengan tidak memperdulikan apa kata dunia dan enjoy life. Tapi tidak sedikit puka yang berlarut dan terjerumus dalam perkataan yang menyakitkan itu. Ia akan mengorbankan mentalnya jika ia terus-terusan berlanjut. Bisa jadi ia depresi, stress, kecewa dengan diri dan tubuhnya sendiri.

Tidak menutup kemungkinan bahwa ia mempunyai keinginan untuk memilih enyah dari kehidupannya, atau bunuh diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun