Mohon tunggu...
Dwinta Mulyanti
Dwinta Mulyanti Mohon Tunggu... Dosen - Life, love, laugh

Assalamualaikum Wr.Wb. Halo Saya Dwinta Mulyanti. Saya bekerja sebagai seorang dosen di Universitas BSI Bandung sejak 2015 sampai sekarang. Selain bekerja, tentunya jika ada waktu luang travelling adalah obatnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Wanita dalam Keuangan Rumah Tangga

27 Agustus 2018   12:12 Diperbarui: 27 Agustus 2018   12:15 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(21/05/18) Akademi Sekretari dan Manajemen (ASM)BSI Bandung mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan dan pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga yang terletak di RW 03 Desa Parungserab Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Tema yang diusung dalam kegiatan pengabdian kali ini adalah "Peran Wanita Dalam Leuangan Rumah Tangga". 

Saat ini peran wanita dalam rumah tangga dipahami hanya sebatas mengurus anak, suami, dan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga secara umum. Namun ada hal yang tanpa disadari bahwa peran wanita dalam rumah tangga lebih fital dari itu, terutama dalam mengatur keuangan rumah tangga. Mengatur keuangan kerap dikaitkan dengan pekerjaan pada perusahaan besar saja, namun jika ditelaah pengaturan keuangan juga penting dilakukan dalam skala kecil seperti dalam rumah tangga. 

Wanita selaku ibu rumah tangga memiliki peran fital dalam mengelola keuangan rumah tangga, seperti mencatat pendapatan serta pengeluaran dan menyusun alokasi dana untuk kebutuhan rutin harian, bulanan atau bahkan biaya yang tidak terduga. 

Tugas dan peran tersebut yang terkadang terkesampingkan oleh ibu rumah tangga pada umumya. Melihat hal tersebut penting rasanya memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada ibu rumah tangga dalam penyuluhan serta pelatihan pengelolaan keuangan rumah tangga yang sehat dan baik. 

Pada dasarnya semua wanita memiliki naluri keuangan yang baik, namun tidak sedikit juga ibu rumah tangga yang mengalami kesulitan keuangan bukan karena pendapatan suami mereka yang kurang, namun karena kebanyakan dari mereka tidak dapat mengelola keuangan rumah tangga dengan baik. 

Sehingga muncul istilah lebih besar pasak daripada tiang. Untuk itu kami berupaya memberikan penyuluhan serta pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga khususnya yang beerada di Desa Parungserab yang selain menjadi ibu rumah tangga mereka juga menjadi pengurus dan anggota posyandu untuk dapat lebih bijak dalam mengelola keuanga rumah tangga, papar Heni. 

Kedepannya besar harapan kami bahwa ibu-ibu rumah tangga bisa memanfaatkan penghasilan suami dengan sebaik mungkin dan dapat memaksilkan pendapatan suaai bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga tapi juga dapat digunakan unutk kegiatan usaha dalam skala kecil dirumah masing-masing, tambahnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun