Mohon tunggu...
Dwi NovyA
Dwi NovyA Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Pelajar

Public health 17

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Polusi Udara, Pembunuh Senyap Kecerdasan Otak Manusia

17 Januari 2020   22:54 Diperbarui: 18 Januari 2020   08:36 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Polusi udara memang membawa banyak faktor resiko yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, tapi ternyata polusi tersebut juga dapat menjadi pembunuh senyap kecerdasan otak manusia loh, simak penjelasannya yuk!

Selain dapat membahayakan saluran pernapasan, polusi udara juga disebut bertanggung jawab atas penurunan kecerdasan manusia.

Berdasarkan Penelitian Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) DKI Jakarta menyebutkan bahwa para ibu dalam masa menyusui di pinggiran kota Jakarta mengalami dampak dari polutan tersebut yaitu memiliki kandungan Air Susu Ibu (ASI) yang terkontaminasi timbal (Pb) sebesar 10-30 ug per kilogram ASI. 

Kadar ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tinggal di pedesaan, yakni hanya satu sampai dua ug perkilogram ASI.

Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan masyarakat kota-kota besar seperti di DKI Jakarta. Polutan timbal yang terdapat dalam solar mampu memicu gangguan kesehatan kaum perempuan dan balita. Ion-ion timbal ini berimbas pada perkembangan sel-sel otak balita.

Kecerdasan otak (IQ) anak-anak yang terpapar polusi udara, berbeda dengan anak-anak yang terbiasa menghirup udara bersih.

Di samping mempengaruhi perkembangan otak balita, polusi udara juga memberikan pengaruh negatif terhadap otak orang dewasa. Bahkan, hasil rata-rata udara beracun bisa disamakan dengan kehilangan pendidikan selama setahun.

Temuan tersebut terungkap dalam sejumlah studi ilmiah yang dilakukan di China yaitu Proceedings of National Academy of Sciences berlangsung selama empat tahun  menganalisis tes verbal dan aritmatika yang diambil dari 20 ribu orang dalam kurun waktu 2010-2014.

Hasilnya menunjukkan paparan yang terlalu lama terhadap udara kotor, tampaknya menyebabkan degradasi kognisi yang memburuk seiring dengan bertambahnya usia.

Kemudian berdasarkan hasil penelitian kerjasama dari School of Public Health di Havard University dan University of North Carolina pada tahun 2008, menunjukkan bahwa kadar ozon dalam udara yang tercemar dapat menurunkan konsentrasi, menimbulkan short-term memory dan menurunkan respon otak yang setara dengan kemunduran otak pada usia 3,5-5 tahun lebih tua dari usia sebenarnya.

Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Pencemaran udara merupakan masalah yang memerlukan perhatian khusus, khususnya untuk daerah-daerah di kota besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun