Mohon tunggu...
Dwi Marfuji
Dwi Marfuji Mohon Tunggu... Administrasi - Runner, pingin hidup sehat dan syukur manfaat buat orang lain

Sesantai gambarnya...\r\n\r\n@dwimarfuji

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sepenggal Kisah Sate Ratu

28 Juni 2019   13:54 Diperbarui: 28 Juni 2019   14:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lezatnya sate merah doc.nisa

Meski biasa makan sate, namun tetap saja saya bersemangat dan langsung mengosongkan jadwal saat Mbak Vika ngajakin nyobain Sate Ratu. Kuliner yang satu ini bikin saya penasaran. Awalnya saya menduga ini serupa sate ayam lainnya. Namun diluar dugaan. Ini beda!

Hari Sabtu, 22 Juni 2019

Saya mendahului pulang lebih awal dalam acara syawalan rekan-rekan seprofesi. Tak ada yang lebih menyenangkan bagi saya selain datang tepat waktu dan pulang bisa bareng rekan-rekan lainnya. Tapi ditengah padatnya agenda saya harus cekatan dalam mengatur waktu.

Dengan harus memacu kuda besi namun lega rasanya untuk mencapai Jogja Paradise tepat waktu. Saya hanya kalah duluan dengan Mas Dimas dan Mbak Niken. Pasangan ini tampaknya memang sudah beberapa kali ke Jogja Paradise. Saya first time, malah sempet  sedikit kejauhan.  Letaknya seberang JCM, kalau pasnya sih di depan Rich Hotel.

Kurang lebih lima belas menit berselang dia yang kemarin potong tumpeng muncul dan sudah duduk di samping Gazebo Sate Ratu. Tak lain tak bukan, Ia lah Mbak Vika. Beliau lah orang yang ingin aku sungkemin(salaman pada senior edisi lebaran) selain Mbak Riana dan tentunya dua pasangan terkece yang datang pertama tadi. Untuk rekan-rekan yang lain gak usah sungkem ya, kita kan seumuran tos aja.hehe (Keculai Teteh Ari) Wilujeng boboran siam teteh!

Yuk ngobrolnya di dalam saja"ajak Mas Budi, sapaan akrab kami pada Fabian Budi Seputro Owner Sate Ratu. Pertama masuk, ada kesan Waow! Minimal 2hal di bawah ini yang bisa menggambarkannya yakni:

Pertama, ornamen dinding full dengan foto dan testimony bule dari lebih dari 74 negara . Bule-bule suka kesini, mereka mencari kuliner yang khas di suatu kota. Nah, Sate Ratu mulai mereka kenal dan seiring berjalannya waktu para bule itu memberikan ulasan di social media, trip advisor, dan situs online lainnya hingga kuliner ini makin diminati bule serta menjadikan Sate Ratu kuliner kesukaan bule. Namun satu rahasia, sebelum menjadi Brand Sate Ratu kami mengawalinya dari sebuah angkringan, angkringan ratu" Tutur Mas Budi.

Sate ratu tidak tiba-tiba menjadi besar. Mas Budi membangunnya dari nol. Bahkan saat pindah lokasi dari angkringan ratu menuju lokasi yang saat ini, Jogja Paradise Sebelumnya ia sempat mencicipi kerjaan bergengsi, bahkan gaji yang tinggi dan penghormatan sebagai seorang pimpinan telah diraupnya. Namun pergolatan batin hingga membuatnya banting stir yakni memulai bisnis kuliner. Bisnis yang tadinya tak dinyana-nyana membuatnya bisa menjalani hidup lebih bebas dan lebih minim kekhawatiran akan hidup.

Bagi Mas Budi gengsi gak akan membuahkan apa-apa, gengsi gak akan membuat sukses, namun dengan sukses maka akan membuat bergengsi. Sederhana penuturannya namun benar-benar meresap pada memory saya, bahkan sampai saat ini. Beliau menantang saya dan Bayu yang sedang asyik menikmati lilit basah dan kuah segar. Sontak Bayu mengajak saya salaman, Kamu kenapa Bay? yakin bay?aku nerusin makan dulu ah, tanggung"jawab saya menghindari challenge focus buka usaha total itu.haha

 O ya. Lilit basah dan kuah segar yang dinikmati tadi dihidangkan secara terpisah dari menu utama. Jadi jika ingin merasakan seluruh menu dengan pari purna pastikan pesan komplit, Sate merah, lilit basah, kuah segar dan jangan ketinggalan sate merah dengan kulit. Belum sah sampai sini kalau belum coba yang varian menu terakhir tadi.

Sate Ratu bisa dipesan melalui  jasa ojek online. Namun yakin akan lebih enak jika makan hangat-hangat di tempatnya langsung. Apalagi kalau harus membutuhkan waktu perjalanan agak panjang. Keburu gak sabar.

Kedua Penataan tempat yang sangat memungkinkan untuk saling berinteraksi. Suasana hangat muncul saat duduk di sana. Entah kenapa, saya serasa makan di rumah. Mas Budi dan para pegawainya berbicara tanpa melepas senyumnya yang sangat tulus. Kepada semua pelanggan yang lain pun demikian, nampaknya mas Budi percaya bahwa pelanggan adalah raja. Pelayanan yang tulus akan membuat pembeli mengajak pembeli. Bonusnya tidak sedikit dari pembeli akan menjadi pelanggan yang setia. Setelah itu terjadi. Selamat bisnis berkembang.

Penataan tempat yang out door pun sangat kece. Sabtu kemarin, suasana cukup rame. Hilir mudik pegawai  Sate Ratu menerima dan mengantar pesanan ke pelanggan yang duduk di Gazebo luar. 

Nampaknya tren tempat nongkrong kini sedikit  bergeser, dahulu tempat nongkrong ya warung kopi, caffe dan semacamnya. Namun kini tidak mesti. Sate Ratu sangat nyaman untuk berkumpul bersama teman kuliah, bertemu  sahabat lama, bertemu rekan bisnis, bahkan bisa juga untuk sekedar nongkrong menikmati waktu santai.

Dari tadi ada yang sudah nungguin, penasaran dengan harga seporsi sate ratu?

Okay, baiklah. Sedikit bocoran harga per 22 Juni 2019 kemarin dan mungkin akan bertahan beberapa bulan kedepan. Harga mulai dari 15k untuk seporsi mini sate merah dengan kulit. Kalau saran saya cobain yang 25K  baik yang sate merah maupun lilit basah dijamin puas. Bagi yang gak biasa makan kering, bisa pesan kuah segar yang hanya 5k saja. Harga bisa berubah sewaktu-waktu, jadi bayarlah sesuai nominal yang tertera disana.

Mas Budi dibantu rekannya menyajikan sate merah. Ini adalah menu andalan yang memiliki cita rasa yang khas. Dengan bumbu kaya akan rempah pilihan dengan komposisi yang pas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun