Mohon tunggu...
Dwi Marfuji
Dwi Marfuji Mohon Tunggu... Administrasi - Runner, pingin hidup sehat dan syukur manfaat buat orang lain

Sesantai gambarnya...\r\n\r\n@dwimarfuji

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pelestarian Flora dan Fauna Lokal

2 Februari 2016   13:23 Diperbarui: 15 Juni 2016   13:07 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber Gambar: Dok. Pribadi"][/caption]Flora dan fauna khas endemic makin hari makin terancam kelestariannya. Keberadaannya mulai sulit dijumpai, bahkan terkadang hanya ada di cagar-cagar alam atau suaka marga satwa. Pemburuan dan exploitasi membabibutalah penyebab utama pada awalnya. Pasar ilegal dan oknum-oknum yang tak bertanggung jawab berkeliaran dimana-mana. Jaringan dunia maya pun tak luput digunakan untuk memperlancar transaksi haram ini.

Sebut saja Gio, ia seorang pemuda pengangguran yang tak punya penghasilan tetap jika tak bekerja buruh bangunan diproyek, awalnya ia iseng berburu hama tupai yang menghabiskan kelapa, namun tak jarang ia pulang dengan membawa ayam hutan hijau, elang jawa, dsb. ndi-pundi rupiah tak sedikit diraupnya.Pun Ia merasa karna hewan tersebut tak ada yang memiliki maka ia sah-sah saja menembaknya. Kelihatan sederhana dan tersa sudah benar seperti itu. Namun tidak, jika tak segera di-ingatkan maka siap-siap saja populasi hewan endemic tersebut berkurang drastis dan bisa menghilang bahkanah habis, sama sekali tak berbekas. Kasihan anak cucu kita, besok bisa-bisa tak bisa melihatnya lagi.(wiiih.brani2nya..ngomong anak-cucu, wong calon ibunya aja belum ketemu,hha ..)

Gak perlu muter-muter, kegiatan berburu, menembak satwa langka harus diSTOP, kalau perlu jika aparat tak bisa menjangkau pedesaan, pedusunan maka peraturan desa dan dusun pun tak masalah, penegakan aturan dan pemberi sanksi pun bisa dimusyawarahkan secara kekeluargaan ditingkat kecil, contoh barang siapa menembak elang jawa liar ia harus menabur benih ikan minimal 20 kg, atau siapa yang ketauan berburu maka senapannya disita dan wajib membelikan 20 bibit pohon. begitu pula jika tanaman langka yang dilindungi yang diambil, sanksinya bisa menyesuiakan.

Yap, sedikit obrolan disaat jeda. Kita harus memulai jika ingin menggapai. Mudah-mudahan esok akan lebih baik dari hari ini

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun