Mohon tunggu...
Dwima Rachma
Dwima Rachma Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mitos Jurnalisme

10 Juni 2016   20:54 Diperbarui: 10 Juni 2016   21:09 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rmol.co

  • Penerbangan Liar AirAsia QZ8501 Jadi Sorotan Dunia!
  •            Makna denotatif penggunaan “penerbangan liar” adalah terlalu berlebihan. Liar secara kamus adalah Tidak ada yang memelihara, tidak (belum) jinak, tidak tenang (tt pandangan mata); buas; ganas, tidak teratur; tidak menurut aturan (hukum), dan belum beradab. Bandingkan dengan makna konotatif “penerbangan liar”. Tidak resmi ditunjuk atau diakui oleh yang berwenang; tanpa izin resmi dari yang berwenang; tidak memiliki izin usaha, mendirikan, atau membangun. Liar seperti makna aslinya tidak bisa atau sulit dikendalikan bahkan tidak memiliki. Penggunaan kata liar menjadi mitos karena berlebihan. Liar tidak berarti seperti makna aslinya tetapi karena adanya yang tidak beres.

Sindonews.com

  • Pelantikan Jokowi-JK Hapus Nuansa Kebencian
  •            Penggunaan kata “nuansa kebencian” menjadi mitos yang berangkat dari makna dasarnya. Ketidakpuasan pasti ada dari sebuah proses  politik dibelahan manapun, tetapi penggunaan kebencian terlalu diada-adakan. Tidak berpijak pada fakta pascapilpres semua stakeholder bangsa ini aman-aman saja.

Jppn.com

  • Mbah Mijan Kirim “Pasukan” Ikut Mencari Korban AirAsia
  •            Judul “pasukan lain” menandaskan pengertian lain. Menggunakan tanda kutip dalam kalimat itu menunjukan bukan sesuatu yang sebenarnya. Artinya, pasukan lain, bukan berate pasukan dalam pengertian manusia. Ia merujuk pada pasukan nonmanusia atau ghaib. Sebagaimana layaknya keahlian paranormal (Mbah Mijan). Mitos dalam berita ini adalah sesuatu yang tidak bisa diverifikasi seperti alam ghaib tetap dipaksakan dalam berita.

Beritajatim.com

Penyebutan paranormal sudah menunjukan mitos, baik mitos tradisional maupun kontemporer. Mitos tradisional berarti paranormal atau kerap dipanggil dukun adalah orang pintar; segala tahu, termasuk letak bangkai pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang. Sedangkan paranormal sebagai mitos kontemporer bermakna secara jurnalistik diverifikasi sebagai narasumber kualifaid yang mengetahui letak bangkai pesawat AirAsia QZ8501.

Tribunnews.com

  • Kecelakaan Pesawat Air Asia QZ8501
  • Paranormal Ini Sebut Tiga Kekuatan Gaib Belitung Bisa Cari Air Asia
  •            Apa jadinya jika jurnalisme yang berbasis data dan fakta menyajikan sesuatu yang metafisik (tidak faktual)?. Secara sederhana jurnalistik seperti itu sudah runtuh dengan sendirinya. Ia bukan jurnalistik. Sesuatu yang gaib (tidak ada) dalam pendekatan rasionalitas tidak bisa difaktakan. Penyebutan paranormal dan kekuatan gaib menunjukan pada sesuatu yang tidak bisa diverifikasi secara jurnalistik. Jadi tidak ada makna denotatifnya. Justru yang muncul adalah makna konotatif atau mitos tradisional. Meskipun demikian mitos yang paling kuat menurut Barthez adalah yang terletak pada makna denotasinya.

Hasil Penelitian

Objek yang diteliti adalah teks dan foto berita di 18 media online yang diambil secara acak, baik media maupun tema berita yang diangkatnya. Berdasarkan hasil penelitian pada 18 berita di media online itu, ada beberapa temuan penelitian, antara lain :

Banyak penggunaan bahasa dan istilah asing

Hal yang tak kalah pentingnya adalah penggunaan bahasa asing sebagai pengaruh budaya populer biar disebut keren. Diaku atau tidak, bahasa keseharian wartawan sangat berpengaruh pada penggunaan bahasa tulisan. Celakanya, bahasa, termasuk singkatan, keseharian wartawan menjadi bahasa yang disajikanke pembaca. Hal ini tentu saja sangat berpengaruh kepada kualitas berita yang disajikan.

Narasumber tunggal dan tidak kompeten

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun