Mohon tunggu...
Dwi pertiwi
Dwi pertiwi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa S2 Ilmu Forensik

Mahasiswa S2 Ilmu Forensik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penentuan Golongan Darah Melalui Saliva dalam Mengungkap Pelaku Tindak Kejahatan

14 November 2019   13:00 Diperbarui: 14 November 2019   13:05 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kasus kriminal di Indonesia setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Sehingga diperlukan adanya proses peradilan dan penegakkan kebenaran untuk kepentingan hukum dengan menentukan identifikasi identitas pelaku tindak kejahatan. Salah satu identifikasi yang dilakukan untuk membantu mengetahui pelaku kriminal adalah dengan memeriksa golongan darah.

Golongan darah sendiri dapat diperiksa langsung bila di tempat kejadian perkara (TKP) terdapat noda atau bercak darah, tetapi dalam beberapa kasus kriminal seperti pemerkosaan, perampokan dan gantung diri kadang kala tidak terdapat noda atau bercak darah pada tempat kejadian perkara (TKP). Di TKP biasanya cairan yang ditemukan adalah air ludah (saliva) dalam bentuk basah ataupun kering seperti bekas dari tanda gigitan, puntung rokok, sisa makanan, tusuk gigi atau barang lainnya yang mengandung saliva. Saliva merupakan cairan tersering yang ditemukan pada tubuh korban kriminal dan juga sebagai barang bukti tersering yang terdapat di TKP.

Pemeriksaan golongan darah melalui saliva bisa dilakukan hanya pada orang yang berstatus golongan sekretor. Golongan sekretor adalah orang yang mengeluarkan antigen golongan darah yang identik dengan sel darah merahnya pada semua cairan tubuhnya seperti saliva dan sperma. Analisis saliva ini bisa dibuat sediaan ulasnya apabila terdapat bekas air ludah pada tubuh korban contohnya pada bekas gigitan ditubuh korban atau pada sisa makanan yang dimakan oleh pelaku di TKP.

Apabila saliva tersebut berasal dari orang bergolongan darah sekretor maka dapat diketahui golongan darahnya dari saliva tersebut dengan menggunakan metode absorpsi inhibisi, tetapi pemeriksaan ini memiliki kelemahan yaitu apabila saliva tersebut berasal dari orang yang bergolongan nonsekretor maka tidak dapat ditentukan golongan darahnya dengan metode absorpsi inhibisi.

Pemeriksaan golongan darah dengan metode absorpsi inhibisi adalah pemeriksaan golongan darah secara tidak langsung melalui material selain darah yang berasal dari cairan tubuh misalnya pada saliva, sperma, cairan lambung dan cairan lainnya. Pemeriksaan golongan darah dengan metode absorpsi inhibisi ini prinsipnya sama dengan pemeriksaan golongan darah ABO yang biasa dilakukan, tetapi dengan metode berbeda.

Pemeriksaan golongan darah ABO merupakan tipe penggolongan darah yang paling sering dipakai dalam studi populasi genetik dan identifikasi seorang individu pada kasus kriminal sampai saat ini. Oleh sebab itu pemeriksaan golongan darah dari sampel saliva bisa dijadikan alternatif dalam mengungkap identitas dari pelaku tindak kejahatan dalam kasus -- kasus kriminal yang tidak meninggalakan barang bukti berupa darah di tempat kejadian perkara (TKP).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun