Mohon tunggu...
Dwi Klik Santosa
Dwi Klik Santosa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis Dongeng Nusantara dan Menulis Apa Saja demi Memanja Kecintaan kepada Hidup yang Damai dan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosok Artikel Utama

Penobatan Kaesang sebagai Ketum PSI Adalah Strategi Jitu

28 September 2023   12:53 Diperbarui: 29 September 2023   10:57 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023) malam. (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Sebuah parpol gurem. Begitu kira-kira sematan yang dilontarkan kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) karena memang belum berhasil menembus kursi Parlemen. 

Memang sudah lumayan sebenarnya perolehan suara di Pileg 2019, dengan mendapat 2,6 juta suara. Sebagai partai baru yang umurnya menginjak satu dekade, itu sudah menjadi capaian yang lumayan. Tentunya menjadi tantangan dalam Pileg ke depan akan melesat lebih tajam perolehan angkanya. Apa yang harus dilakukan? 

Kalau melihat apa yang dilakukan parpol itu menjelang Pemilu 2024, cukup mencuri perhatian publik. Pertama, menorehkan catatan sebagai parpol pertama yang mendukung pencapresan Ganjar Pranowo, jauh sebelum PDIP kemudian mencapreskannya. 

Meski kemudian, keputusan PSI yang seperti itu justru memantik perseteruan dengan parpol berlambang banteng. Kenapa? Karena PDIP menganggap Ganjar adalah kadernya, kenapa parpol lain bersikap lancang ingin mencapreskannya? Kurang lebih sikap PDIP seperti itu karena ada dualisme pilihan waktu itu-- antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Sikap PSI yang berani mendeklarasikan Ganjar sebagai capres tentu menjadikan situasi parpol itu makin memanas. 

PSI jadi sorotan bagaimanapun dalam peristiwa itu. Dan menjadi berita utama lagi, karena tiba-tiba PSI diisukan akan berkongsi dengan Prabowo Subianto. Kedatangan Ketum Gerindra itu ke markas PSI, bukan lain ditafsirkan bahwa PSI akan merapat ke koalisinya Gerindra dan mendukung Prabowo. Menjadi gaduh karena berdampak keluarnya beberapa tokoh PSI seperti Guntur Romli yang bersetia dengan Ganjar Pranowo. 

Kini, kehebohan itu meledak lagi. Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden Jokowi, dinobatkan sebagai Ketum PSI. Luar biasa! Meski belum diketahui juga, apakah dengan demikian, PSI nantinya akan mendukung Ganjar atau Prabowo. Akan berkoalisi dengan PDIP atau Gerindra? 

Tetapi bahwa bukan tanpa alasan PSI sukses pada akhirnya membujuk anak presiden itu menjadi ketum. Kalau dibilang aneh, tentu saja aneh. Bagaimanapun, Kaesang itu masih terlampau belia untuk urusan menjadi ketum sebuah parpol. Namun, begitulah politik. Apa pun akan dilakukan asal ada celah yang menguntungkan. Nah, celah yang mana menguntungkan PSI? Kita sama-sama tahu, kepercayaan masyarakat kita sangat tinggi kepada Presiden Jokowi, bahkan hingga menyentuh angka 80 persen. 

Kaesang yang anak presiden tentu dalam urusan elektoral bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan sebanyak mungkin suara. Apalagi Kaesang anak muda. Dan dalam peta statistik, ada 46,8 juta pemilih muda yang bernama lain Gen Z yang sangat potensial digaet oleh kepemimpinan Kaesang yang memang masih muda dan bergaya muda. 

Setidaknya akan ada peningkatan yang signifikan dalam Pileg 2024 nanti. Dalam Pileg 2019,PSI mendapatkan 2,6 juta suara dan belum berhasil menembus kursi Parlemen. Tentu menobatkan Kaesang sebagai ketua umum akan menjadi strategi jitu untuk mendongkrak suara, digali dan ditambang dari ceruk Gen Z itu. 

Sebagai kaidah dari pragmatisne politik, tentu boleh-boleh saja, sah-sah saja dan asyik-asyik saja politik gaya PSI ini. Menjadikan penasaran juga bagi kita karena pernyataan PSI yang tegak lurus kepada Jokowi. Nah, kepada siapa PSI akan memberikan dukungan dalam Pilpres nanti? Mengingat, meski Jokowi sudah menyatakan mendukung Ganjar Pranowo, toh kubu Prabowo masih umbar klaim bahwa Jokowi seiring dengan Prabowo. Setidaknya baliho-baliho bergambar kemesraaan Jokowi dan Prabowo itu hingga hari ini masih terpublis di banyak tempat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun