Mohon tunggu...
Dwi Klik Santosa
Dwi Klik Santosa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis Dongeng Nusantara dan Menulis Apa Saja demi Memanja Kecintaan kepada Hidup yang Damai dan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Pemimpin yang Dekat dengan Rakyatnya

5 September 2023   07:30 Diperbarui: 5 September 2023   07:37 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ganjar Pranowo adalah gubernur yang dekat dengan rakyatnya. Bagaimana membuktikan asumsi ini? Jika rajin mengikuti medsos Ganjar, baik melalui Instagram, Facebook, Twitter dan lainnnya, maka akan terlihat dan terbaca kabar-kabar tentang kegiatannya. Kegiatan apa saja? 

Ganjar yang mengunjungi unit-unit UMKM, Ganjar yang berkelakar dengan para siswa, Ganjar yang ngakak tertawa dengan para lansia di Panti Jompo, Ganjar yang sidak ke pasar-pasar berwawancara dengan pedagang sambil bergurau, Ganjar yang bersilaturahmi dengan tokoh dan mengobrol santai, Ganjar yang sedang terlibat khusyuk mengikuti pengajian, dan lain sebagainya. Dalam sebulan, jika kita hitung, berapa jumlah kabar beliau yang nampak secara intensif berinteraksi dengan warga?

Menjadi pertanyaan saya, kok tidak ada capeknya? Dalam sehari dari mengikuti pergerakan kabarnya di medsos bisa ada 2  hingga 5 kabar. Secara pribadi saya memiliki kekaguman karena stamina yang dimiliki Ganjar dengan intensitas kegiatan-kegiatan yang seperti itu. Dalam penilaian yang lain, saya memuji kreatifitas yang dipikirkan Ganjar dalam setiap kali memilih objek-objek atau tempat yang dikunjunginya.

Tidak selalu yang bersifat mercusuar sebagai hasil dari proses pembangunan, misalnya kabar penyelesaian renovasi Stadion Jatidiri di Semarang yang megah itu, dan juga kabarnya mendampingi Presiden Jokowi meninjau pembangunan jalan tol di kawasan Jawa Tengah, begitupun kabarnya mendampingi Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin dalam kunjungannya memastikan kesiapan kawasan wisata Candi Borobudur pasca pandemik Covid-19. 

Tapi justru lebih sering kabar Ganjar itu merespon peristiwa-peristiwa humanisme di wilayahnya yang memang masyarakatnya masih lekat terlilit kemiskinan. Seringkali dalam tayangan itu  terlihat Ganjar blusukan hingga masuk-masuk kampung mendatangi rumah-rumah warganya yang tidak layak huni, untuk menyampaikan kabar gembira bagi warga itu dengan menyerahkan bantuan uang untuk bedah rumah.

Ganjar juga rajin mendatangi para pelaku UMKM yang terlibat mengikuti program "Lapak Ganjar" dan karenanya menjadi sukses alias dagangannya laku berkat promosi gratis yang dibagikan oleh gubernur yang super aktif itu. Mendatangi para pelaku UMKM yang sukses itu bukan tanpa maksud. Tapi juga dalam upayanya ikut bergembira sekaligus memberikan motivasi agar para pelaku UMKM yang lain lebih giat dan kreatif lagi dalam berproduksi serta melayani konsumen. Semata-mata dagangan laku keras karena memang punya kualitas dan dilakukan dengan pelayanan yang baik. Karenanya bisa mendapatkan kepercayaan konsumen dan akhirnya bisa menjadi langganan.

Tapi bahwa dengan adanya ide program "Lapak Ganjar" itu, menurut saya merupakan kreatifitas yang unggul dan sangat efektif dalam membantu para pelaku UMKM untuk mempromosikan dagangannya. Ganjar yang aktif bermedsos dan mendapatkan follower lebih dari 2,8 juta orang bagaimanapun basis pasar aktif yang sangat potensial bagi  produk-produk unggul yang ditawarkan. Menariknya menurut saya, kok mau Ganjar merepotkan diri dengan program seperti itu? Bukankah memakan banyak waktunya karena sifatnya berketerusan dan berkesinambungan?

Hal yang lain lagi, Ganjar pun sering membuat kegiatan zoom yaitu pertemuan daring dengan siapapun sesuai tujuan dan tematik. Misalnya selama pandemi Covid-19 waktu lalu, tidak saja rajin bersepeda-ria untuk melakukan sosialisasi agar masyarakat taat prokes, tetapi juga kampanye itu juga dilakukan melalui tatap muka di layar laptop.

Dengan tanpa mengurangi sedikitpun aksen dan gayanya yang lucu dan renyah, nampak dalam tayangan-tayangan itu Ganjar terlihat akrab dengan anak-anak SD yang dihadapinya, juga kepada para pelajar dan mahasiswa. Karena selama pandemi Covid-19 kaum pelajar kita belum bisa bersekolah dengan tatap muka, dan lebih banyak waktunya dilakukan dengan kegiatan School From Home (SFH).

Pendekatan-pendekatan yang dilakukan dengan topik, obyek dan intensitas yang seperti itu adalah fakta, jelas nampak terlihat sebagai materi tayangan medsos-medsosnya. Maka, tidak heran jika kemudian muncul asumsi Ganjar dekat dengan rakyatnya.

Masyarakat yang leluasa berbalas komentar dengan gubernurnya bisa selepas dan seleluasa itu. Bisa menjadi sedekat itu, begitu seringkali saya berpikir. Dengan menjadi anggota Instagram, Facebook, Twitter dan lainnya, ternyata kita bisa berteman dengan siapapun yang kita inginkan. Asalkan dari tampilan kita di layar medsos itu terlihat dan terbaca baik, niscaya akan dipercaya untuk menjadi teman siapapun termasuk tokoh, artis dan atlet kondang. Termasuk berteman dengan Ganjar. Karenanya kita bisa mem-follow atau mengikuti apa saja yang menjadi postingannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun