Mohon tunggu...
Dwi Haryanti
Dwi Haryanti Mohon Tunggu... Relawan - Bukan Pewayang

Tulislah apa yang bisa kau tulis, Kerjakan apa yang bisa kau kerjakan, yang penting mah seneng.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perang Ini Belom Usai

17 November 2021   23:29 Diperbarui: 18 November 2021   00:06 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : https://unsplash/Markus Spiske

"Jas merah, Jangan sekali-kali melupakan sejarah" - Bung Karno


Sebuah ungkapan yang sering kita dengar kala seseorang sedang menyampaikan perihal sejarah, baik itu penyampaian lewat tulisan atau secara langsung. Seruan yang mengharuskan setiap orang untuk selalu menghargai para pendahulu dan segala kisah-kisah heroiknya.


  • Memangnya seberapa penting sih sejarah?


"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawannya" itu kata Bung Karno, Presiden Indonesia pertama yang terkenal dengan kepiawaianya dalam ber-retorika, kata-katanya yang sering membuat orang yang mendengar ikut terbawa arus perasaan yang menyampaikan.


Dan mana hal ini juga berarti, sejarah merupakan pengetahuan dasar dan umum yang harus dimiliki setiap orang tanpa pandang bulu, tanpa melihat kasta, dan bukan dilihat dari tingkatan pendidikan. Sejarah ialah pengetahuan dasar yang mana hal itu harusnya bisa didapat dengan mudah, bukan hanya dari orang-orang tertentu atau hanya pada tingkat pendidikan tertentu, sebab mengingat tidak semua orang saat ini mampu merasakan kehidupan di sekolah.


Ihwal sejarah bisa didapatkan dari cerita-cerita orang tua atau masyarakat yang diwariskan turun temurun, walau tidak mendetail setidaknya pengetahuan secara umumnya sudah dimiliki. Supaya setiap orang tau, bahwa dapat hidupnya kita sekarang ini, sebab perjuangan-perjuangan nenek moyang, ingatan sejarah harus  disimpan dalam hati untuk dapatnya menjadi pelajaran dikehidupan saat ini dan seterusnya, agar sisi positif yang terlah diperjuangkan dapat tetap hidup untuk bekal  kehidupan setiap orang.  


Sejarah adalah sebuah peristiwa nyata di masa lalu yang masih membekaskan  ingatan pada banyak orang, lalu kisah tersebut diwariskan secara terus menerus, bahkan sampai pada ingatan seseorang yang  tidak ada pada saat peristiwa terjadi.
Dalam kisah sejarah sering disebut beberapa tokoh berjasa bagi masyarakat luas, seorang yang digambarkan sebagi manusia yang mampu meredam ego sendiri demi kemaslahatan orang banyak, atau yang dikenal sebagai Pahlawan.


Pahlawan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, pejuang yang gagah berani, atau hero.


Penggambaran yang mengandung arti seorang yang tergerak jiwanya untuk melakukan tindakan keberanian dengan mencurahkan seluruh tenaga, pikiran, jiwa, untuk ditaruhkan demi kemaslahatan orang banyak. Semangat perjuangan yang dimiliki seorang Pahlawan juga memiliki arti membuang jauh-jauh kepentingan individu demi kejayaan yang layak untuk masyarakat.
Bahkan istilah Pahlawan yang digelarkan pada seseorang ini juga memiliki hari atau tanggal khusus sebagai momentum peringatan atau pemberitahuan sekaligus mengenang jasa-jasanya. Hal itu dijatuhkan pada tanggal 10 November 1945 berdasarkan Keppres No 316 Tahun 1959.


Hal itu karena, pada sejarah tanggal 10 November 1945 merupakan waktu terjadinya pertempuran di Surabaya yang terjadi pada tahun 1945. Kala itu, bangsa Indonesia berjuang melawan tentara Inggris untuk merebut kemerdekaan Tanah Air yang baru diproklamirkan beberapa bulan sebelumnya, dan diharapkan pula hal tersebut dapat menjadi pemicu semangat kepahlawanan, patriotisme, dan nasionalisme yang ditransformasikan menjadi semangat membangun dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).


  • Siapa sih dari kita yang tidak mengenal apa itu Pahlawan?


Sebuah istilah untuk orang-orang berjasa bagi banyak orang saat ini hingga orang-orang yang akan terlahir di masa depan. Penggambaran sosok Pahlawan ini sudah dikenalkan pada kita sejak dini mungkin, baik dari lingkungan rumah, atau pendidikan dasar di Sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun