Mohon tunggu...
Dwifany Nopianti
Dwifany Nopianti Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

hai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Daerah di Era Globalisasi, Masih Pentingkah?

15 Desember 2021   21:01 Diperbarui: 15 Desember 2021   21:04 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di zaman yang seba modern kini kita bisa melakukan apapun dengan mudah, apalagi dengan adanya perkembangan informasi dan teknologi apapun yg kita butuh dan cari bisa kita dpaatkan dengan smartphone di genggaman, dengan kecanggihan itu juga kita bisa belajar Bahasa internasional manapun dengan sangat mudah bahkan tidak perlu mengerluarkan uang karena saat ini banyak website atau aplikasi untuk belajar Bahasa asing contohnya duolingo.

Dengan adanya teknologi yang memudahkan pekerjaan manusia, computer atau gadget bisa dijadikan alat yang harus ada guna menunjang pekerjaan. Lapangan pekerjaan kini terbuka sangat luas mulai dari dalam negri hingga luar negri, sehingga kita dituntut untuk bisa seminimalnya mengerti Bahasa asing, Bahasa internasional saat ini yaitu Bahasa inggris, Bahasa ini digunakan dimanapun baik dalam situasi formal maupun informal. Sehingga bisa berbasa asing  kini merupakan syarat wajib untuk masuk ke perusahaan tertentu.

Lalu, bagaimana dengan Bahasa daerah? Bahasa daerah tentu masih digunakan oleh Sebagian masyarakat di daerahnya masing masing untuk berkomunikasi, berinteraksi serta bertukar informasi. Sampai saat ini Indonesia memiliki 718 bahasa daerah yang tersebar dari sabang sampai Merauke.

Meskipun Indonesia telah memiliki Bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia masyarakat di daerah tertentu masih menggunakan Bahasa daerahnya meskipun era globalisasi adalah era dimana orang harus bisa berbahasa asing, mereka berpendpat itu merupakan scara untuk mempertahankan budaya daerah yang bisa mereka lakukan dalam kehidupan sehari hari.

Berbanding terbalik dengan daerah perkotaan, di daerah perkotaan masuknya teknologi diterima sangat baik sehingga Bahasa daerah di perkotaan mulai terpinggirkan keberadaannya dan teganti dengan Bahasa Indonesia, bahkan tidak jarang juga Bahasa inggris.

Pemerintah juga perlu berpartisipasi dalam keberlangsungan Bahasa Indonesia, pemerintah tetap harus memperhatikan bagaimana nasib Bahasa daerah jika perkembangan teknologi terus menerus masuk ke Indonesia, dengan itu upaya pemerintah dibutuhkan guna mempertahankan Bahasa daerah, salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan menambahkan ajaran Bahasa daerah kedalam kurikulum penidikan dan tentunya sesuai daerahnya masing masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun