Mohon tunggu...
Dwi DantyAisyah
Dwi DantyAisyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hello im Dwi Danty Aisyah, i students in Maulana Malik Ibrahim Malang Islamic University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahan Bakar Minyak Meningkat Rakyat Menjerit

18 September 2022   08:47 Diperbarui: 18 September 2022   08:52 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berapa kali Anda menggunakan transportasi pribadi dalam sehari? 

Terutama kalangan para pekerja dan mahasiswa pasti tidak akan terlepas dari motor atau mobil. Kedua kendaraan ini rasanya sekarang bukan lagi kebutuhan tersier melainkan sudah menjadi kebutuhan primer dan sudah menjadi  pokok setiap harinya. Kemana pun akan mengantar ke tempat tujuan dengan mudah dan cepat. Namun, ibarat manusia mustahil bila hidup tanpa makan maka kendaraan tanpa bahan bakar tidak akan bisa hidup. Lantas bagaimana jika bahan bakar minyak untuk kendaraan lebih mahal dari harga sebelumnya? 

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite, Solar, dan Pertamax resmi naik, berlaku mulai hari ini, Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 WIB. Pengumuman harga BBM naik tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, dalam jumpa pers di Istana Merdeka. 

Daftar harga kenaikan harga BBM sebagai berikut :

-Harga Pertalite dari Rp 7.650/ liter menjadi Rp 10.000/liter

-Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 /liter menjadi Rp 6.800 /liter

-Harga Pertamax dari Rp 12.500/liter menjadi Rp 14.500 /liter.

Kenaikan harga ini tentu menjadi dampak besar bagi masyarakat menengah ke bawah dan para mahasiswa, terutama mahasiswa perantauan dengan kebutuhan BBM yang kini meningkat. Sampai saat ini masih ada beberapa mahasiswa, beberapa organisasi mahasiswa, bahkan driver ojol turut ikut serta dalam menyuarakan hak mereka di Istana negara dan gedung DPR RI Jakarta. 

Ilustrasi @jktgo
Ilustrasi @jktgo

Mantan presiden pun tidak menyetujui kenaikan harga BBM, " Dulu ketika pemerintah mengusulkan hendak menaikkan harga BBM, pihak legislatif menolak. Sejumlah Fraksi tidak setuju harga BBM saya naikkan. Beban rakyat terlalu berat kasihan mereka" terangnya. 

Lonjakan kenaikan harga BBM juga berdampak pada penurunan kondisi keuangan dan fiskal masyarakat demi peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun