Kamis Putih, diperingati umat Kristiani terutama umat Katolik sebagai hari di mana Tuhan Yesus memberitahukan bahwa waktunya telah tiba. Ia akan meninggalkan dunia karena memang sudah saatnya untuk menebus dosa manusia. Pada hakikatnya manusia selalu mempunyai alur kebahagiaan, penderitaan dan perjuangan untuk mencapai hal yang lebih sempurna.
Sebagai manusia Yesus menjalani kehidupan layaknya manusia hidup dalam keluarga sederhana, bekerja sebagai keluarga tukang kayu yang sederhana, kalau mau bertahan hidup harus bekerja keras agar bisa menjalani kehidupan.Â
Ada banyak penderitaan harus dilalui, ada pergolakan bathin yang mesti diredam, ada permenungan, kontemplasi hasil dari perjalanan kehidupan. Di umur 30-an setelah melalui perjalanan kehidupan yang panjang Yesus akhirnya mengajarkan banyak hal, tentang perumpamaan, kritik pedas terhadap mereka para iman yang hanya manis dibibir namun dalam hal implementasi beda jauh dengan kata-katanya.Â
Ada hal-hal yang mesti diubah dalam tingkah laku manusia yang penuh kamuflase, munafik dan sekadar ritual.
Manusia Mudah Lupa Akan Kebaikan
Yesus menyadari bahwa manusia mudah lupa pada kebaikan, lebih gampang mengingat kesalahan, Seperti di Yerusalem, sepekan sebelum ia menderita dan mati di kayu salib ia dielu-elukan bak raja, penyelamat dunia.Â
Namun begitu mudah manusia lupa dengan menghujamkan caci maki di malam sebelum Yesus di Salib dan saat Yesus mengalami penderitaan berat, disidang dihadapan Ponsius Pilatus, dipermalukan dengan memilih Barnabas sang napi, penjahat besar dibandingkan dengan membela Yesus yang akhirnya menjadi pesakitan.
Yesus melakukan pembasuhan kaki pada para muridnya untuk mengingatkan akan kerendahhatian, pemimpin itu adalah juga pelayan yang rela membasuh kaki, mau mengabdi setia untuk mendampingi mereka ke arah kebaikan dengan keteladanan.Â
Di peristiwa perjamuan itu Yesus mengatakan kalian telah bersih namun tidak semua, karena Sang Mesias tahu ada satu pengkhianat yang akan menyerahkan dirinya untuk disalibkan. Karena iming-iming kuasa dan uang maka salah satu dari kedua belas rasulnya memilih menjadi pengkhianat bagi gurunya.Â
Murid itu adalah Yudas Iskariot, kadang bisa menjadi representasi pribadi sebagai manusia bahwa uang, kekuasaan dan kebahagiaan semu sering menjadi godaan yang susah ditolak.
Pengkhianatan Bagian dari Kehidupan ManusiaÂ
Pengkianatan Yudas adalah refleksi dari manusia dari masa ke masa. Manusia apapun agamanya selalu tergoda pada kemewahan, kekuatan dan kekuasaan. Manusia sengaja menulikan telinganya tidak mendengarkan nuraninya hanya untuk mencicipi manisnya kepopuleran dan kekayaan.