Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Momentum Hari Pahlawan Menyatukan Keterbelahan Akibat "Isu" Politik Identitas

9 November 2022   21:30 Diperbarui: 9 November 2022   21:51 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sswa siswi SD berkunjung di taman makam Pahlawan (Kompas.com)

Pahlawan-pahlawan yang nyata itu datang dari unsur masyarakat yang akhirnya ditokohkan karena rekam jejaknya dalam membantu masyarakat. Menyelamatkan pantai dari abrasi dengan memberi contoh penanaman pohon bakau. Menanam tanaman penguat tanah di lahan hutan yang gundul oleh ulah perusahaan pengolahan kayu.

Polisi yang berbaur dengan masyarakat, membantu dengan tulus dan mampu menunjukkan bahwa hidupnya benar-benar sederhana. Sebab sekarang banyak polisi yang memanfaatkan jabatannya untuk melindungi kejahatan, melindungi mafia tanah, melindungi mafia narkoba, demi memperkaya diri sendiri.

Perjuangan guru di pelosok yang harus berjuang dengan berjalan berkilo-kilo untuk mencerdaskan anak bangsa. Honor guru pedalaman tidak seberapa, malah cenderung tombok, tetapi ia setia mengabdi sebagai guru. Mereka itu pahlawan yang sebenarnya. 

Seorang ayah yang bekerja siang dan malam demi menyekolahkan anak. Banting tulang untuk mengantarkan anak sekolah sampai ke jenjang tertinggi, padahal ia hanyalah tukang becak yang setiap harinya penghasilan dari mengayuh becak tidak seberapa. Nyatanya anaknya bisa lulus sarjana bahkan mendapat bea siswa ke luar negeri

Tukang becak yang bisa mengantarkan anaknya sekolah sampai S2 (jatengtribunnews.com)
Tukang becak yang bisa mengantarkan anaknya sekolah sampai S2 (jatengtribunnews.com)

Para pejuang masa kini yang saya ilustrasikan di atas itu pasti tidak terpengaruh oleh pembelahan-pembelahan kecebong kampret, kadrun kecebong. Mereka hanya fokus berpikir untuk orang-orang sekitarnya. Semakin banyak orang yang tidak berpikir "politik" bekerja tekun meskipun negara didera resesi, diguncang prahara covid. Bisa bangun dari keterpurukan untuk bangkit lebih kuat "survive"menghadapi ujian demi ujian kehidupan.

Kalau sedikit-sedikit demo, sedikit-sedikit mengeluh, sebentar-sebentar menyalahkan pemerintah dan orang lain, susah negara bisa bersaing untuk menjadi negara maju. Kalau ada orang mempunyai pemikiran visioner harus didukung. Sebab anak cucu di masa yang akan datang perlu merasakan tangan dingin kakek nenek moyangnya dalam mengubah nasib bangsa.

Bukan hanya mengantarkan lepas dari kemerdekaan, namun juga  lanjut mengantarkan negara menjadi negara maju,  pikiran terbuka dan siap bersaing dengan negara lain. Sebagai penulis saya hanya bisa memberi sumbangsih pemikiran, selebihnya  membantu keluarga mencapai taraf pendidikan dan perekonomian yang layak.  Mampu berkontribusi pada masyarakat semampunya. Selamat Hari Pahlawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun