Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kenaikan Harga BBM Membuat Rakyat Semakin Menjerit?

4 September 2022   08:13 Diperbarui: 4 September 2022   08:37 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mau tidak mau masyarakat Indonesia harus menerima kenyataan ketika akhirnya BBM naik. Kenaikan yang sempat menjadi polemik dan memancing emosi, apalagi muncul isu demo besar-besar buruh menolak BBM naik dan ada upaya dari beberapa partai yang berusaha memanas-manasi situasi. Seperti mempersilahkan presiden mundur, mengganti negara dengan sistem khilafah yang berjanji akan menggratiskan BBM, isu stagflasi oleh beberapa pengamat ekonomi.

Keputusan naiknya BBM bukan sekedar isu. Pada hari Sabtu, 3 September 2022 jam 13.30, Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan kenaikan BBM.

Pertalite yang semula Rp 7.650 naik menjadi Rp 10.000 per liter.

Solar Subsidi dari 5.150 menjadi Rp 6.800. 

Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500

Sementara Pertamax Turbo turun dari semula harga  Rp 17. 900 menjadi 15.900.  dexlite turun dari Rp 17.800 ke Rp.17.100.

Berbagai isu bermunculan, apalagi di zaman digital ini apapun bisa digoreng. Lalu apa dayanya masyarakat. Mau tidak mau memang harus bisa menerima bila BBM naik. Kalau boleh protes memang itu hak warga, hak masyarakat. Namun sebagai masyarakat harus bisa berpikir jauh ke depan. Pergolakan kenaikan BBM sudah memakan waktu lama, pemerintahan pun merasa dilematis, namun jika dibiarkan maka yang tidak sehat adalah APBN, lama-lama Pertamina jebol karena banyaknya anggaran untuk mensubsidi BBM.

Naiknya BBM Diikuti  Harga Barang Lainnya

Dari berbagai referensi terutama dikutib dari CNBC harga minyak mentah  berjangka Brent naik 66 sen  ke USD 93, 02 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate(WTI) AS  naik 26 sen menjadi 86,87  USD per bare. Sebagai perbandingan harga BBM setara Pertamax Turbo di Singapura  mencapai 32.000 rupiah. Indonesia masih di kisaran 17.900 ribuan (sebelum pengumuman kenaikan).

 BBM sangat lekat dengan kehidupan manusia, apalagi karena mobilitas manusia sangat tinggi, transportasi, pulang dan pekerja untuk bekerja, pengantaran barang dari satu tempat ke tempat yang lain, distribusi kebutuhan pokok, pengangkutan barang pertanian, semuanya memakai BBM.

Jika BBM naik maka konsekwensinya semua kebutuhan naik, makanan naik, transportasi naik/ ongkos perjalanan naik. Ibu-ibu rumah tangga pusing menghitung uang agar tetap stabil pemasukan dan pengeluaran. Harus pandai menghitung kebutuhan agar  kebutuhan sehari-sehari terpenuhi,harus berhemat, mengurangi kebutuhan sekunder yang tidak perlu.

Banyak orang lantas  mengencangkan ikat pinggang. Meskipun mengomel, mengeluh dan kurang puas dengan keadaan masyarakat harus menyesuaikan diri. Sebab dari berbagai sumber paling tidak Indonesia masih cukup aman. Inflasi masih terkendali dan cadangan APBN masih cukup sehat. Saat ini baik di Eropa, Asia, Afrika, tengah mengalami krisis. Inflasi meroket dan perekonomian stagnan. Indonesia masih terbantu dengan melimpahnya sumber daya alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun