Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Negeri di Mata Guru Swasta, Santai!

2 Juni 2022   15:10 Diperbarui: 2 Juni 2022   20:30 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sumber: Shutterstock via KOMPAS.com

Kalau jujur mengatakan apa kesan tentang sekolah negeri. Terus terang bagi guru swasta guru negeri lebih santai.Tetapi itu mungkin yang terlihat dari kulit, terlihat dari permukaan. Benarkah mengajar di sekolah negeri jauh lebih santai daripada ketika mengajar di sekolah swasta?

Swasta Ketat Negeri Longgar?

Apa indikator yang bisa membuktikan bahwa guru negeri jauh lebih santai? Apakah karena anak negeri itu sudah pilihan (terutama sekolah favorit). Guru jauh lebih gampang mengajar anak sekolah negeri karena secara intelektual mereka adalah saringan. Beda dengan mengajar di sekolah swasta yang rata-rata hanya buangan dari sekolah negeri (tidak semua, apalagi masuk swasta favorit banyak murid merupakan pilihan karena harus melalui test masuk).

Guru harus ekstra bekerja, bahkan mengajar bisa sampai sore, pelajaran padat dan tugas-tugas bejibun termasuk urusan administrasi. Jarang mempunyai waktu santai sebanyak guru negeri. Kebetulan gambaran guru negeri itu saya lihat keseharian dari ibu saya yang seorang guru. Ketika saya sudah bangun, dan siap-siap sekolah pagi-pagi sudah mempersiapkan sarapan. 

Setelah itu ibu saya masih bisa pergi ke sawah, untuk memantau sawah, dan membuang sampah organik untuk dimasukkan dalam tanah, agar tanah semakin gembur. Kurang lebih jam tujuh kurang baru siap-siap mandi, dan jam 7 pagi baru meluncur ke sekolah yang jaraknya kurang lebih dua kilo.

Jam 12 siang ibu saya sudah sampai di rumah, istirahat sebentar kemudian pergi ke sawah sampai sore, begitulah rutinitas guru negeri. Bagaimana urusan administrasi dan kegiatan pokoknya mengajar anak. Semua tugas-tugas hampir tidak pernah dibawa ke rumah. 

Pernah saya ikut ibu saya mengajar. Ketika anak diajar untuk menggambar ibu saya memberi pembelajaran praktik menggambar dengan mengamati langsung obyek yang akan digambar. Obyeknya bisa sawah, hewan, pemandangan yang sudah tersedia di sekitar lingkungan sekolah.

Dari jauh ibu saya mengamati, dan ketika selesai langsung dinilai dan dimasukkan daftar nilai. Jam 11 pelajaran selesai dan setengah jam kemudian guru sudah pulang.

Itu pengalaman saya, tetapi berbeda dengan bapak yang tugasnya jauh lebih banyak karena kebetulan menjadi penilik TK SD. Tugas bapak saya selain keliling dari sekolah-ke sekolah untuk melakukan peninjauan dan supervisi, juga sering diundang mengikuti rapat di diknas. 

Pola kerja bapak saya lebih teratur dengan jadwal --jadwal yang sudah terpola. Selain itu bapak sering mengisi rapat yang membahas tentang kurikulum, tentang kinerja kepala sekolah dan kendali mutu sekolah-sekolah negeri.

Namun jujur sejak TK sampai SMP belum pernah sekalipun saya sekolah di Negeri. Semuanya di sekolah Swasta katolik. Didikan sekolah Swasta Katolik, amat disiplin, gurunya banyak yang galak, dan jika melakukan kesalahan hukumannya benar-benar yang membuat jera. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun