Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Portugal Menapaki Jalan Terjal Menuju Piala Dunia Qatar

30 Maret 2022   06:18 Diperbarui: 30 Maret 2022   06:19 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JPNN.com/footballadict

"Tidak semudah itu furgoso"

Itu bayangan khayalan tentang betapa tidak mudahnya orang meraih kesuksesan. Begitu juga yang ingin saya ilustrasikan mengenai perjalanan Portugal menuju Piala dunia yang akan di selenggarakan di Qatar.

Negara yang bergelimang bintang ternyata harus menempuh perjalanan berat. Terseok, tidak menang dengan mudah dan terperangkap ke babak Play off bersama negara-negara yang mempunyai tradisi kuat dalam sejarah sepak bola. Italia, Turki, Makedonia Utara. Turki bisa dilibas, Italia terhenti oleh negara yang sebetulnya tidak mempunyai jejak sukses menapak ke perhelatan kejuaraan dunia. 

Makedonia Utara memupus harapan Italia melangkah ke Piala Dunia. Padahal negara itu baru saja memenangkan dan merebut piala Eropa, tapi ternyata sial Gli Azzurri (si Biru) harus mengubur impian untuk bisa bertanding di sebuah pesta sepak bola tertinggi di dunia.

Portugal pada akhirnya lolos setelah menang 2-0 atas Makedonia.Dua gol dilesakkan oleh Bruno Fernandes, Satu assist dari Ronaldo dan assit kedua oleh Dioo Jota. Portugal lolos dari lubang jarum dan banyak penggemar lega akhirnya mereka bisa melihat Ronaldo, Messi di Piala Dunia yang mungkin terakhir kali bagi keduanya sebelum pensiun dan gantung sepatu membela negaranya.

Kalau Cristiano Ronaldo masih bisa menyumbang gol maka akan menambah rekor Ronaldo sebagai pencetak gol terbanyak di tingkat nasional. Begitu juga dengan pundi-pndi golnya di semua kompetisi.

Jarang ada pemain yang bisa sekonsisten pria kelahiran Madeira Portugal itu yang bisa tetap bugar di usianya yang sudah 37 tahun. Kebugaran tubuhnya membuat banyak pemain kelas dunia iri, meskipun tidak lagi seproduktif tahun-tahun sebelumnya paling tidak Ronaldo sudah membuktikan bahwa ia masih bisa diandalkan negaranya dan klubnya.

Usia tua dalam sepak bola kadang menjadi bahan cibiran bagi sementara hatters. Mereka yang tidak suka akan membuat banyak istilah untuk Ronaldo, misalnya Pak Tua, Penaldog, Mr, tap --in. dan sejumlah julukan nyinyir lainnya.

Begitu juga yang dialami oleh Lionel Messi, sejak bergabung dengan PSG ia belum menunjukkan kelasnya sebagai bintang dunia, ia tampak kesulitan dengan lingkungan barunya, beda ketika ia masih berada di Barcelona, ia seperti Dewa, pujaan, dan banyak rekor fantastis yang bisa ia toreh.

Setiap bintang pasti akan mengalami masa redub sebelum benar- benar menghilang untuk gantung sepatu. Tetapi dunia mencatat era CR7 dan Messi adalah era di mana sepak bola benar- benar menjadi tontonan nan mendebarkan. Persaingan keduanya untuk mendapatkan yang terbaik sangat dominan lebih dari satu dekade. Mereka saling berebut yang terbaik dan mencetak rekor masing- masing.

Kembali ke Portugal. Negara itu memang tidak pernah absen di Piala Dunia sejak 2002, namun berbeda dengan negara seperti Jerman, Perancis, Spanyol yang tampaknya relatif mudah menembus ajang bergengsi tersebut, perjalanan Selecao Das Quinas sungguh berliku, 

Mereka harus melalui babak Play Off, tidak diperhitungkan namun dirindukan tampil. Keberuntungan merekapun tidak semengkilap Brasil, Argentina, Jerman, Spanyol yang pernah mengecap bagaimana rasanya memeluk Piala bergengsi kejuaraan dunia.

Itu dirasakan oleh Ronaldo dan timnya yang belum pernah juara di Piala Dunia. Portugal selalu ada di bawah bayang- bayang Brasil, Jerman,Spanyol, Perancis. Brasil pernah meraih juara sebanyak 5 kali tahun 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2022. Jerman 4 kali tahun 1954, 1974,1990,2014, Italia 4 kali 1934, 1938, 1982, dan terakhir 2006, Argentina dua kali 1978 dan 1986.

Yang menjadi pertanyaan apakah CR7 bisa sukses membawa trofi di Piala Dunia Qatar kali ini? Peluangnya berat, tetapi bukan berarti tanpa peluang. Susah menebak siapakah yang menjadi kampiun dunia, karena bagaimanapun bola itu bulat susah memprediksi siapa yang akan jadi juara, semua negara mempunyai kesempatan, karena mereka sudah melalui jalan terjal nan berliku untuk bisa menundukkan lawan-lawannya.

Tunggu saja Piala Dunia yang akan berlangsung pertengahan tahun ini. Bisa Portugal, Senegal pun punya kesempatan untuk menjadi juara dunia. Kalau Ronaldo dan timnya bisa juara pasti akan membuat Portugal masuk sejarah, di mana negara dengan catatan sejarah sepak bola luar biasa tetapi seringkali harus melalui babak play off antara gagal dan sukses menembus ajang Piala Dunia. Portugal beruntung sejak 2002 selalu sukses menembus Piala Dunia tetapi selalu belum beruntung merengkuh juara. Sampai kapan?

Para pandit boleh membuat catatan dan prediksi, mereka mungkin bisa mengutak-atik dan mengkalkulasi bila ingin menang dan juara tahun 2022, tapi yang beruntung, konsisten dan bisa mengalahkan rintangan dan tantanganlah yang akan menang.

Dari era Eussobio sampai Ronaldo, mereka selalu bermimpi juara dunia, sudah berusaha keras namun takdir belum menjadi milik Portugal, apakah perlu mendatangkan pawang agar mereka tidak dibanjiri kesialan. Ah, bukan begitu  furgoso, permainan adalah permainan, yang bisa melewatinya dan selalu lolos ialah yang berhak merengkuh Piala. Berikan saja yang terbaik, kalau belum menang berarti dewi fortuna belum menjadi milikmu. Hemmmmm!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun