Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sepak Bola, Pemain "Tua" dan Absurditas Perdebatan Netizen

26 Maret 2022   22:31 Diperbarui: 26 Maret 2022   22:36 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:abadikini.com

Dalam dunia olah raga usia 30 adalah ambang batas kemampuan seorang atlit. Pemain sepak bola biasanya mulai menurun performanya ketika memasuki usia 30 tahun. Puncak kemampuan seorang atlet biasanya usia 27 tahun. Namun berbeda dengan pemain yang disiplin dan pandai menjaga stamina, ia bisa bertahan di usia hampir 40 tahun, dengan kemampuan masih di atas rata-rata. Di antar sedikit pemain yang masih bertahan di usia lebih dari 35 tahun salah satu dan yang masih eksis adalah Cristiano Ronaldo. Pemain bola asal Madeira Portugal itu masih jago dan baru- baru ini baru saja memecahkan rekor sebagai pemain dengan pengkoleksi jumlah gol terbanyak dunia versi FIFA yaitu 807 goal melewati pencapaian Josef Bican, pemain sepak bola asal Austria.

Seharusnya menyimak sejarah awal bermain, tidak ada yang meragukan kemampuan seorang Ronaldo. Pemain komplet itu mungkin tidak bakat alaminya tidak sebesar Leonil Messi, namun yang membedakan Ronaldo dengan pemain lainnya adalah semangat kerja keras, etos kerja dan profesionalitasnya yang luar biasa. Ia bisa mengatur gizi. Menjaga stamina tubuh dengan menerapkan teknik latihan yang memungkinkan seorang pemain bisa menjaga kebugaran dan tidak gampang cidera.

Meskipun ia sudah bergelimang harta, ia tidak sembarangan makan-makanan. Ia akan mengkonsumsi makanan yang bisa memberikan kebugaran, tidak mengkonsumsi alkohol tidak mentato dirinya karena ia selalu rutin mendonorkan darahnya. Pemain-pemain seusianya sudah banyak yang gantung sepatu, karena penurunan performa.

CR 7 masih bisa bersaing dengan pemain muda di liga yang kata orang terkeras di dunia. Liga yang menguras tenaga, Liga yang sangat ketat, hingga pemain profesional harus pandai menjaga kebugaran. 

Bagi dunia olah raga umur 37 tahun bisa dikatakan Pak Tua, kemampuan dribbling, kecepatan lari, ketahanan nafas, passing, penguasaan lapangan bisa dikatakan sudah amat menurun. Saya menemukan istilah pak tua itu dalam kata-kata netizen, muncul banyak istilah untuk Ronaldo. Muncul dari penggemar dan  hattersnya. 

Rupanya hatters Indonesia banyak sekali hingga memunculkan istilah Penaldo, Penaldog, gaynaldo, inaldo. Istilah dari hatters itu selalu membumbui komentar kala sosok Ronaldo dan Messi disebut. Ada yang menyebut liga Perancis sebagai liga petani.

Rasanya segala yang absurd ada dalam sepak bola terutama komentar- komentar aneh nan lucu sekaligus juga ironis. Mereka para pemain tua menjadi bulan-bulanan netizen, apalagi saat dalam sebuah pertandingan gagal menghadirkan sihirnya malah terpuruk oleh kegemilangan pemain lain. Ada-ada saja olok-olokan netizen yang akan membuat panas hati pada pembaca komentar mereka.

Sebagai pengamat media sosial (abal-abal hahaha). Kadang merasa kesal dengan netizen yang saya katakan melebihi ekspektasi, over pede yang menganggap atlet yang bertaraf dunia semacam, 

Ronaldo dan Lionel Messi sebagai raja tap in, hanya jago dan produktif saat melakukan eksekusi pinalti saja, atau kadang dalam sebuah pertandingan tidak berkontribusi menceploskan gol karena kurangnya umpan atau assist temannya yang tidak main secara kompak.

Olok-olokan netizen bisa jadi bagian dari mendongkrak rating, melonjakkan artikel masuk dalam kanal populer. Mereka seperti sekumpulan pengamat yang "seakan-akan lebih jagoan daripada pemain kelas dunia tersebut, menganggap liga Perancis hanya liga petani, menganggap Liga-liga selain Inggris,Italia,Jerman, Spanyol sebagai liga kelas dua.

Kadang jika menyimak komentar netizen absurditas tampak dari komentar yang berputar pada kekurangan pemain ini, dan berusaha membuat ramai dengan tagar dan komentar nyinyir yang akan ditanggapi nyinyir juga. Komentar baik dan obyektif hanya terselip sedikit dari banyaknya debat kusir yang sama sekali tidak mengedukasi bahkan lebih dekat jika komentar itu hanya berputar untuk saling membuli antar fans fanatik tokoh idolanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun