Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kompasiana dan Pembelajaran Menulis yang Menyenangkan

27 Januari 2022   11:32 Diperbarui: 27 Januari 2022   11:35 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lukisan oleh Joko Dwiatmoko

Tanggal 27 januari 2010   terdaftar sebagai anggota Kompasiana. Sekarang sudah tahun 2022, jadi tidak terasa sudah 12 tahun berada di rumah besar Kompasiana. Suka duka, hiruk pikuk, sunyi senyapnya perjalanan menulis menjadi bagian dari sejarah. Selama perjalanan bersama Kompasiana, ada liku-liku, termasuk rasa bosan, sempat menghilang beberapa tahun dan akhirnya kembali lagi mengisi hari dengan menulis apa saja di Kompasiana. Lebih banyak sih dibidang- bidang humaniora, sosial budaya dan gaya hidup. Sesekali politik dan lumayan banyak artikel fiksinya.

Bukan perjalanan yang mulus, sebab saya bukan penulis kompetitif, bukan pula penulis yang punya bakat luar biasa dalam menulis. Semua mengalir dan tidak terasa cukup lama tercatat sebagai kompasianer. 

Dari Kompasiana dihuni banyak tokoh yang saat ini punya media sendiri, jadi pembicara, motivator, pengamat penerbangan, pengamat inteligen, anggota DPR, penyiar televisi, wartawan, sampai dosen-dosen luar biasa artikelnya pernah saya baca.

Ini menjadi pembelajaran luar biasa. Saya yang bodoh dan masih haus pengetahuan terus disuapi artikel-artikel yang bernas dan membuat mata hati dan nurani terbuka. 

Ternyata di atas langit ada langit, masih ada awan berarak, masih ada lapisan lain dimana kadang susah dijangkau. Dari dari sekian bintang-bintang, selebriti penulis mereka itu jarang yang sombong, kalau menemukan artikel bagus termasuk artikel saya langsung memberi vote.

Itulah istimewanya Kompasiana. Hari-hari menjadi sebuah kebanggaan karena selalu saja ada penulis luar biasa yang memberi komentar menyenjukkan dan memberi vote yang menyenangkan. 

Kadang saya sudah berpikir bagaimana kalau mau mengakhiri kebersamaan dengan Kompasiana dan berdiri sendiri, sebab saya lihat banyak teman-teman seangkatan, mereka yang sudah lama bergabung tampak asyik dengan komunitas masing-masing.

Tetapi rasanya memang saya gagal move on. Meskipun disetiap generasi selalu ada berlian dan emas yang lebih menonjol dan saya konsisten menjadi tembaga, saya tetap bertahan, tidak peduli tergencet atau tersisih. Kesetiaan itu harus dipupuk meskipun kadang sakit hanya berada ditengah-tengah orang yang secara prestasi memang bisa melambung tinggi.

Saya menyadari banyak dari talenta kompasianer yang hanya menganggap kompasiana sebagai antara. Setelah sukses akan meninggalkannya dan menjadi orang nomor satu yang bisa membangun branding diri. 

Saya ibaratkan saya ini adalah pegawai setia yang akan tetap bekerja sampai dinyatakan pensiun. Di Kompasiana ini saya hanya warga biasa yang sangat susah melompat tinggi, tetapi karena kedudukan saya di zona nyaman karena sudah bercentang biru maka segala keistimewaan sering saya dapat terutama selalu sebagai penulis artikel pilihan.

Titik kelemahan saya banyak terutama karena tidak terlalu rajin melakukan blogwalking. Bisa ditebak saya karang masuk dalam jajaran nilai tertinggi, hanya sesekali amat jarang terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun