Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Beban Sang Penulis Centang Biru

15 Desember 2021   13:47 Diperbarui: 15 Desember 2021   15:15 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Centang biru  menandai bahwa tulisan-tulisan di sebuah platform mendapat pengakuan dari admin  karena mempunyai kompetensi dan konsistensi. Dicentang biru karena menurut admin penulis dengan konsisten menayangkan konten berkualitas.

Dari tahbisan sebagai penulis dengan  centang biru tersebut bagi sebagian penulis terasa ada beban. Bebannya adalah bahwa tulisan-tulisan yang dihasilkan haruslah berkualitas dan tidak ecek-ecek. Bagaimana menentukan tulisan  ecek-ecek atau berkualitas? setiap pembaca mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam membaca sebuah tulisan. Jika yang kebetulan adalah pembaca kompasiana itu para penulis senior yang sudah malang melintang di media mainstream bisa saja masuk kategori ecek-ecek.

Tentu saja topik yang ditulis juga merupakan topik pilihan atau minimal menjadi sebuah artikel yang bermanfaat dan menginspirasi.

Kalau yang ditampilkan ternyata berkualitas rendah bahkan ada masa ketika kualitas para penulis centang biru tidak lebih baik dari yang bercentang hijau maupun para penulis pendatang baru . Mereka datang dengan segudang ilmu dan mampu menggeser perhatian admin untuk mendominasi artikel headline, pilihan sampai yan terpopuler.tiba-tiba para penulis yang baru bergabung bisa meruntuhkan hegemoni para penulis centang biru.

Apakah ada yang Turun "Kasta"?

Apakah ada penulis yang turun kasta dari centang biru ke centang hijau bahkan terjerembab lagi tanpa centang sama sekali? Saya belum pernah melihatnya. Kalau penulis tersuspensi dan akunnya didegradasi karena melanggar ketentuan admin dan platform sering. Perjuangan untuk mendapatkan centang biru itu berbeda beda pada setiap penulis berbeda-beda.

Ada yang hanya butuh sekitar 50 artikel untuk bisa terangkat dari tidak bercentang, naik ke centang hijau dan akhirnya masuk centang biru. Tulisan-tulisan berkualitas menurut sudut pandang admin platform bisa saja langsung mendapatkan hadiah. Penulis dinilai mempunyai kapasitas mumpuni karena mempunyai kapasitas dan kompetensi sebagai penulis dengan spesifikasi konten berkualitas. Ada yang harus melewati ratusan artikel untuk mendapatkan kesempatan menjadi penulis centang biru.

Proses Mendapat Centang Biru

Saya lupa berapa artikel yang saya tulis ketika tiba-tiba ada centang biru dalam profil diri saya di Kompasiana, yang jelas lebih dari 400 artikel dengan jumlah artikel utama sudah lebih dari 50. Kebetulan tulisan saya lebih banyak di seputar sosbud, dan humaniora yang  menjadi titik pijak bagaimana bisa memberikan kualitas maksimal sesuai kemampuan dan minat yang pas.

Pastinya saya tidak memaksa untuk misalnya membahas tentang saham, tentang investasi, tentang teknik atau dunia yang tidak saya pahami. Saya akan menulis dalam lingkar pikiran saya dalam ruang lingkup dunia seni khususnya seni rupa yang kebetulan sebagai  sebagai guru seni rupa. Kebetulan dalam dunia seni ada peminatan lebih terutama seni pertunjukan yang kebetulan di masa lalu pernah saya geluti meskipun tidak sampai menjadi profesi, hanya hobi dan kegiatan masa muda.

Ketika masa kecil, remaja, menjadi pemuda kebetulan banyak kegiatan terutama menonton  seni pertunjukan, suka menonton seni budaya yang ada di daerah asal yang sering saya tonton. Kebetulan dulu pernah melakukan tindakan konyol dengan cara bondo nekat. Hanya dengan uang minim melakukan travelling ke kota-kota seputar Jawa dan Sumatra. Minat menulis berkembang ketika masa SMA (pada momentum menulis surat cinta pada calon kekasih, meskipun surat-surat itu tidak pernah sampai ke sang kekasih khayalan hahaha).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun