Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pidato Berkelas Cinta Laura dan Masa Depan Radikalisme di Indonesia

5 Oktober 2021   08:46 Diperbarui: 5 Oktober 2021   08:49 1768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat Cinta Laura Berpidato di depan Petinggi negara (wahananews.com)

Tidak menyangka bahwa artis Indonesia Cinta Laura Kiehl, bisa memberikan paradigma pemikiran milenial yang menjanjikan masa depan bangsa yang berbinneka dan berbudaya. Pandangan Cinta laura terhadap agama, budaya, kebangsaan, pemikiran yang jernih memberikan optimisme bahwa sebetulnya banyak anak muda cerdas baik yang kuliah di Indonesia maupun luar negeri mempunyai wawasan luas dan menjanjikan.


Radikalisme adalah persoalan bangsa juga internasional. Wajah agama yang seharusnya mendamaikan saat ini tampak mengerikan oleh gerakan -- gerakan dari ormas, terorisme, yang membuat agama seperti cerminan kekerasan dan pemaksaan kehendak. 

Perjuangan para pembela agama dan para pendikte 'tuhan" telah membuat agama menjadi lain, bukan lagi damai tetapi sebuah ancaman bagi keutuhan bangsa.

Selalu ada pembelahan, ada upaya untuk menyuarakan penyeragaman, bahkan turut memberikan narasi ngeri akan datangnya neo komunisme yang saat ini sangat abstrak. Yang nyata malah fanatisme agama, ajaran - ajaran yang membuat relasi antar agama memanas.

Cinta Laura memberikan masukan bahwa generasi muda harus diberi kesempatan untuk mengenal lmu pengetahuan secara luas, diberikan kesempatan untuk melihat berbagai sudut pandang. Membaca bible atau kitab suci sebagai pengetahuan sehingga mengerti bahwa setiap agama mempunyai ajaran yang baik.

Luasnya pengetahuan dan menghargai setiap sudut pandang itu penting untuk meredam radikalisme, paham fanatik yang hanya berpandangan agamanyalah yang paling benar, yang lain harus mengakui bahwa agama merekalah yang terbesar.

Sebagai bangsa majemuk, yang mempunyai banyak suku bangsa, pemikiran radikal dan ingin mendirikan kepercayaan berdasarkan satu kepercayaan itu suatu kemustahilan dan jika ada orang bercita- cita dan berjuang memaksakan kehendak untuk satu agama harus dilawan dengan cara memberikan narasi bahwa keberagaman adalah keistimewaan, relasi antar agama, komunikasi manusia dengan latar belakang suku, agama ras yang berbeda penting berlandaskan pengetahuan luas bahwa setiap orang itu unik, berbeda dan mempunyai keistimewaan masing- masing.

Dalam satu sisi generasi muda sekarang mempunyai keinginan besar untuk mempromosikan budaya dan identitas bangsa.. Kami percaya untuk negara - negara di luar sana melihat potensi keunikan dan kehebatan negara ini. tapi disisi lain sampai detik ini kita masih sering berkelahi dan menjatuhkan satu sama lain hanya karena perbedaan ras, suku dan terutama agama (cuplikan pidato Cinta Laura )

Setiap ajaran agama tidak mungkin mengajarkan kekerasan,apalagi sampai sampai membunuh sesama manusia atas nama agama. Kalau ada paham radikal merasuk dalam pemikiran manusia pasti ada yang salah dengan persepsi manusia tersebut. 

Setiap agama tidak mungkin mengajarkan untuk memaksakan kehendak dan bertindak beringas. Hanya agama yang bercampur dengan keinginan politik yang bisa membuat gerakan beringas untuk melenyapkan komunitas lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun