Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cemas dan Takut, 5 Cara ini Bisa Dicoba Sebagai Solusi

9 Juli 2021   11:05 Diperbarui: 9 Juli 2021   11:08 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada manusia yang bisa lepas dari rasa sedih, cemas, takut. Sejak lahir sebetulnya manusia sudah dihadapkan dari berbagai kemungkinan yang menyebabkan tertekan, takut dan cemas. Kadar pada anak- anak tidak begitu dirasakan sebab beban masalah anak masih sedikit, namun semakin beranjak dewasa setiap orang akan bertambah masalah dalam hidupnya.

Jika sejak kecil anak dikondisikan untuk bisa memecahkan persoalan, menghadapi kesulitan demi kesulitan dengan tenang maka selepas dewasapun berbagai masalah akan bisa dihadapinya dengan tabah. Lain halnya jika ada anak yang selalu dibantu dan tidak mandiri dalam menolong dirinya sendiri melepaskan beban masalah.

Setiap orang berbeda kadar stres dan tekanannya berbeda. Lalu bagaimana mengatasi rasa cemas terutama saat menghadapi bencana medis seperti munculnya wabah covid-19. Saya pernah mengalami rasa cemas melanda saat hampir seluruh keluarga terindikasi positif Covid-19. Ada yang mulai hilang rasa, hilang indera penciuman dan rasa sakit ngilu seluruh tubuh, panas tinggi di atas 38 derajad dan susah tidur selama beberapa hari sementara saturasi oksigen semakin menurun.

Kecemasan jelas muncul, dan ada bayangan- bayangan menakutkan bila terjadi apa - apa dengan terpaparnya covid-19. Saya sendiri akhirnya pasrah sambil terus berdoa dan meningkatkan imun tubuh dengan mengkonsumsi obat terutama vitamin D3, minyak kayu putih, air panas dan bawang merah untuk merangsang indera penciuman dan meningkatkan saturasi oksigen.

Ketika saturasi semakin menurun saya ditemani istri saya yang juga positif mengikuti prosedur PCR di Puskesmas untuk mencari rujukan rumah sakit yang bisa menampung saya opname. Di RSUD Cengkareng okupasi kamar penuh dan saya disuruh menunggu selama dua hari dengan hanya duduk di kursi roda. Akhirnya kami ( bersama istri pulang dengan perasaan tidak karuan) sebelum pulang kami kembali ke Puskesmas untuk mencari rujukan rumah sakit. Masih beruntung akhirnya saya mendapatkan informasi rumah sakit yang bisa menampung saya tapi disuruh datang ke rumah sakit pagi. Tabung oksigen kecil sudah habis 5 botol, menunggu dengan cemas pagi segera datang, tapi rasanya waktu amat lambat karena hampir tidak bisa tidur karena berbagai kecemasan berkecamuk.

Setelah melewati malam yang penuh kecemasan akhirnya pagi datang dan saya bersama istri menyiapkan perbekalan untuk opname di rumah sakit rujukan covid-19. Di sana istri saya tampak tercekam dengan perjanjian tertulis mengenai prosedur pasien covid. Sedangkan saya pasrah berbaring di ruang IGD menunggu selesainya persyaratan administrasi hingga akhirnya sore hari saya bisa masuk ke ruangan perawatan setelah melewati sejumlah pemeriksaan.

Bagaimana mengatasi kecemasan itu pertanyaannya. Saya akan menulis berdasarkan pengalaman saya.

1. Berdoa

Yang jelas pasrah dan selalu berdoa mohon kekuatan dari Tuhan sang Maha Pencipta. Apapun resiko harus dihadapi. Semakin cemas dan takut hanya akan semakin menurunkan tingkat imun kita saja, maka percaya bahwa ada kekuatan yang membantu kita melewati masa -- masa penuh kecemasan itulah yang terpenting.

berdoa bisa mengusir rasa cemas (klikdokter.com)
berdoa bisa mengusir rasa cemas (klikdokter.com)

2. Menulis

Ketika ada kesempatan untuk bisa menulis dan menumpahkan perasaan gunakan saja untuk melepaskan berbagai bayangan- bayangan menakutkan yang menyergap. Dengan menulis (untuk yang hobi menulis) perasaan sedih, cemas, takut itu bisa ditumpahkan menjadi tulisan berupa catatan harian atau diary. Biasanya setelah menulis perasaan jauh lebih nyaman dan kecemasan menurun karena berbagai masalah itu sudah dilampiaskan dengan menulis.

menulis salah satu melepas rasa cemas (dokpri)
menulis salah satu melepas rasa cemas (dokpri)

3. Mendengarkan Musik

Kalau memungkinkan mendengarkan musik yang nyaman artinya lagu - lagu yang membuat kita bisa santai dan bisa melupakan kecemasan yang menyergap pikiran. Ditengah rasa sepi biasanya akan muncul bayangan - bayangan mengerikan yang membuat ketakutan semakin menjadi -- jadi maka mendengarkan alunan musik melalui HP dan headphone menjadi solusi aktif untuk mengusir pikiran yang berkecamuk tersebut. Misalnya musik dari saksofon, musik meditatif, atau musik klasik sehingga pikiran lebih rilek.  Dengan alunan musik sambil mengatur dan merasakan keluar masuknya nafas dari hidung dan keluar lewat mulut itu menjadikan saturasi oksigen meningkat. Itu salah satu satu cara meningkatkan imun tubuh dengan menjadikan tubuh melakukan relaksasi lewat mendengarkan musik. Apapun musiknya asal membantu diri kita menjadi lebih nyaman penting dilakukan.

mendengar musik salah satu mengatasi rasa cemas (biz.kompas.com)
mendengar musik salah satu mengatasi rasa cemas (biz.kompas.com)

4. Menggambar

Menggambar atau sekedar mencoret- coret kertas bisa mengurangi rasa stres karena kecemasan -- kecemasan yang berputar- putar di pikiran. Coret -- coret asal tanpa konsep juga tidak apa- apa yang penting bisa mengurangi kecemasan dan ketakutan. Bisa jadi setelah melihat hasil dari coretannya bagus kepuasan datang dan membuat semangat untuk menyelesaikan gambar sehingga menjadi karya yang memuaskan diri sendiri. dengan merasakan kegembiraan sudah membantu lepas dari sergapan kecemasan.

coretan saya waktu dirawat karena covid di rumah sakit (dokpri)
coretan saya waktu dirawat karena covid di rumah sakit (dokpri)

5.Meditasi

Ada satu lagi yaitu melakukan gerakan meditatif atau gerakan- gerakan ringan untuk mengurangi stres. Menggerakkan kaki, menggerakkan tangan, menggerakkan kepala atau meremas- remas jari jemari kalau memungkinkan. Merasakan gerakan, menyadari bahwa di anggota tubuh kita itu mengalir darah, masuk oksigen yang berputar dari jantung, ke otak ke pembuluh darah. Dengan merasakan bagaimana tubuh bekerja bagaimana oksigen beredar masuk ke tubuh, membantu mengeluarkan toxid atau racun tubuh.

contoh meditasi (klikdokter.com)
contoh meditasi (klikdokter.com)
Itu pengalaman saya mengurangi rasa cemas saat mendapat masalah terutama ketika sempat merasakan terpapar covid-19. Setiap orang mempunyai pengalaman masing- masing dalam mengatasi kecemasan. Secara spiritual dengan melakukan doa rutin, melakukan aktivitas produktif seperti menulis, melukis atau bercocok tanam bila punya lahan di sekitar rumah. Setiap aktivitas yang melibatkan koordinasi tubuh dan pikiran akan membantu melepaskan berbagai masalah yang sedang hadir dalam kehidupan manusia.

Tidak ada manusia yang bebas dari masalah, jika ada orang yang akhirnya mengalami depresi, cenderung mengalami gangguan jiwa, bahkan ada yang nekat bunuh diri itu karena managemen tubuh yang salah dari awal, akumulasi dari kecemasan dan ketakutan yang tidak segera mendapatkan penanganan. 

Atau karena terlalu tertutup dan tidak terbiasa mengungkapkan masalah pada teman dan saudaranya sehingga kecemasan, ketakutan itu hanya dirasakan sendiri. Sedangkan dari dalam sendiri. Entah pikiran, jiwa tidak mau berusaha membuang masalah itu hingga menumpuk dan akhirnya menjadi problem berat yang sulit terpecahkan.

Keterbukaan, semangat untuk lepas dari masalah itu salah satu kunci mengatasi kecemasan. Semoga sharing saya lewat tulisan ini berguna bagi pembaca. Salam sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun