Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Harmoko, Wajah yang Selalu Hadir di Berita TVRI

6 Juli 2021   14:41 Diperbarui: 6 Juli 2021   15:15 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila umur pembaca baru 30 tahun ke bawah akan sangat sulit mengingat siapakah Harmoko. Harmoko dikenal sebagai menteri penerangan di zaman Presiden Soeharto masih berkuasa. Wajahnya hampir selalu hadir di berita TVRI menerangkan, menjelaskan tentang kebijakan pemerintah. Ia adalah jubir presiden yang selalu dinanti keterangannya setelah rapat kabinet usai.

Hal yang khas adalah ketika ia memperlihatkan kata -- kata yang khas yaitu "...menurut petunjuk bapak presiden...." Hampir selalu dalam keterangan pers-nya Harmoko selalu dengan kata seperti itu. Menteri penerangan yang sebelumnya adalah kartunis dan wartawan itu amat familiar bagi yang baru merasakan menonton TVRI sebagai satu satunya saluran televisi di Indonesia. 

Hampir dipastikan Harmoko selalu muncul untuk memberi keterangan pers terkait kebijakan pemerintah (orde baru). Meskipun pada akhir masa orde baru Harmoko digambarkan sebagai sosok pengkianat yang menyarankan Soeharto lengser dan mundur sebagai presiden karena suasana genting akibat maraknya demo anti soeharto merebak.

Harmoko yang bagi orang aktivis sering memplesetkan namanya menjadi hari -- hari omong kosong, adalah sosok fenomenal. Terakhir ketika ia tidak lagi duduk sebagai pejabat ia kembali ke dunia pers, kembali menghidupkan koran pos kota yang kantornya berada di jalan Gajah Mada. Koran iklan baris dan kartun itu paling tidak terus bertahan dan gempuran koran besar dan saat ini saya kurang mengikuti informasi apakah Pos kota masih bertahan di tengah gempuran internet dengan media sosialnya.

Dulu Pos kota sering menjadi langganan pedagang, pelaku usaha,juga sebagai sarana hiburan dengan membaca kartun dan karikaturnya di samping iklan baris yang menjadi modal utamanya agar koran tetap bertahan. Beberapa kartun yang saya ingat adalah Johnny Hidayat dengan tokohnya  si Jon yang hidungnya mancung seperti Petruk, Kartun Doyok ciptaan Kelik Siswoyo. Yang meninggal tahun 1912. Selain itu ada serial Ali Oncom.

Harmoko kelahiran  Patihanrowo,Kertosono Nganjuk Jawa Timur 7 Februari 1939 meninggal karena penyakit yang lama di deritanya. Progressive Supranuclear Palsy (PSP)yang menyebabkan kesulitan berjalan juga mengganggu keseimbangan dan gerakan mata. PSP adalah penyakit yang menyebabkan gangguan penurunan di sel di area otak yang mengontrol gerakan tubuh dan pikiran (POS KOTA.id)

Harmoko mantan mentri penerangan itu tercatat mengenalkan tentang kelompencapir yang selalu menjadi acara penting berupa interaksi presiden dengan para petani, dalam kelompok pendengar, Pembaca dan pemirsa. Harmoko termasuk menteri paling lama menduduki jabatan sebagai menteri penerangan.dari Harmoko muncul istilah IDT (Instruksi Presiden, Desa Tertinggal)

Sebagai pejabat di era orde baru tugas sebagai menteri penerangan semacam menjadi jubir pemerintah. Beliau akan langsung berhadapan dengan insan pers untuk menjelaskan apa yang dibahas di rapat terbatas kabinet dan juga sering menjadi juru bicara saat dengan menerangkan maksud dan kedatangan tamu negara ke Indonesia. Sebagai politisi ia matang sebagai tokoh golkar yang selalu unggul selama masa orde baru.

Harmoko boleh dikatakan sebagai orang yang mampu menjembatani pemikiran soeharto dengan pers meskipun di masa Harmoko muncul kebijakan pendirian koran dengan menerbitkan SIUPP ) Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers).

4 Juli 2021 H. Harmoko Meninggal di RSPAD Gatot Subroto. Suami dari Sri Romadhiyati (m.1972) di makamkan di TMP Kalibata. Bukunya yang terkenal adalah Zaman Edan: kopi bersama Harmoko. Selamat jalan Pak. bagaimanapun sejarah akan mengenangmu sebagai sosok menteri penerangan yang pernah menjabat lama. Dunia pers pun akan selalu ingat tentang kebijakan SIUPP nya. Bagaimanapun kita akan selalu mengenang kebaikannya, semoga arwahnya diterima disisi -- Nya.

Dulu sepanjang hari tidak ada hari tanpa wajah Harmoko, kini di tahun 2021 Harmoko mengakhiri masa darmabaktinya di dunia. Semoga Husnul Khotimah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun