Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Proses Belajar Mengajar Seni Rupa: Biarkan Ekspresi Bebas Mengalir

21 Mei 2021   12:26 Diperbarui: 21 Mei 2021   12:51 2912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya makrame Salah Satu siswa kelas 8 SMPK 2 PENABUR Jakarta (dokpri)

Transisi pengetahuan dan ketrampilan seni rupa saat anak memasuki usia dewasa harus dikawal dengan pengetahuan yang memadai tentang pengenalan dasar- dasar menggambar yang benar. Di awal sekolah anak mengenal masa coret moret, lanjut ke pengenalan yang lebih dalam bentuk bentuk benda sekilas, terutama yang sering dilihat oleh mata anak tersebut. Kebanyakan masih bentuk - bentuk gobal seperti figur tubuh manusia dengan pola stikman. Pengenalan figur benda sebatas bentuk - bentuk global belum bentuk global yang mirip.

Pengenalan seni rupa mengacu pada pemahaman tentang ilmu estetika. Apa sih sebenarnya definisi estetika menurut penelurusan di google estetika adalah ilmu yang membahas bagaimana keindahan terbentuk, serta bagaimana merasakannya.Secara umum estetika adalah keindahan.

Sudut pandang keindahan dalam seni rupa adalah bagaimana karya seni rupa secara komposisi, perbandingan dari obyek benda- benda di media, warna tampak berimbang dan serasi. Tidak lupa juga bagaiman goresan spontan mampu menjadi nilai tambah dari estetika atau keindahan itu sendiri.

Namun proses berkarya seni harus dihargai sebagai ekspresi imajinasi yang perlu mendapat dukungan semangat agar terus dan rajin berlatih menggerakkan jari dan mencoba meniru benda - benda semirip mungkin. Pada transisi pengenalan seni rupa anak ABG kelas 4 sampai masa remaja anak - anak sudah lebih terampil dalam meniru bentuk bentuk benda.

Mereka perlu belajar untuk melatih ketrampilan dalam mengolah warna, membuat goresan spontan dan meniru benda benda yang ada di depannya. Di SMP beberapa banyak siswa yang ketagihan menggambar komik manga. Pengaruh budaya jepang itu kadang menenggelamkan kesempatan mengenal dasar- dasar menggambar realis.

Untuk itu di SMP diajarkan tentang gambar bentuk, gambar figuratif/ model, dengan teknik arsir, teknik linear dan spontanitas membuat garis tanpa bantuan alat seperti penggaris. Gunanya adalah untuk melatih teknik dasar menggambar, melatih ketrampilan dan keluwesan tangan, dan mempermudah menggambar dengan figur dan benda nyata.

Selain itu untuk mengembangkan imajinasi dan daya khayal siswa diajarkan tentang menggambar fantasi, ilustrasi dan melukis ekspresi. Ada beberapa pengetahuan tentang seni ilustrasi seperti komik, kartun, karikatur, vignette, doodle dan desain tipografi.

Ketrampilan menggambar di masa sekolah menengah pertama menjadi pondasi untuk pengembangan ketrampilan menggambar dan melukis di sekolah menengah.

Satu lagi pengenalan pengetahuan perspektif juga bisa dijadikan dasar untuk belajar mempersiapkan diri bila nanti memilih jurusan arsitektur dan sipil serta eksterior, interior. Dengan belajar perspektif para siswa lebih terampil dalam menggambar rancangan bangunan dengan lebih artistik

Untuk sampai pada tahap menggambar dan melukis ekspresif para siswa dipandu dengan dasar - dasar menggambar yang benar. Sebetulnya inti dari pelajaran praktek adalah latihan, latihan, dan latihan. Semakin sering beraktifitas coret moret, goresan- goresan yang dihasilkan semakin luwes otomatis goresannya semakin spontan dan artistik.

Berikut adalah contoh contoh dari karya siswa dalam mengenal dasar - dasar menggambar

gambar bentuk karya Kellen, Siswa SMPK 2 PENABUR (dokumen pribadi)
gambar bentuk karya Kellen, Siswa SMPK 2 PENABUR (dokumen pribadi)
Karya ini adalah pengenalan bentuk - bentuk geometris dengan teknik arsir. Bentuk kubus, kerucut, balok dan bola dengan pengenalan gelap terang untuk menunjukkan bahwa benda- benda tersebut bervolume. Tugas ini penting sebagai dasar dari menggambar dan mengenal bentuk - bentuk. Namun kelemahan gambar ini adalah karena masih digores dengan bantuan penggaris

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun