Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nafas Lega AHY dan Layangan Putus Nasib Moeldoko

3 April 2021   02:46 Diperbarui: 3 April 2021   04:46 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat pengumuman bahwa pemerintah menolak  KLB Deli Serdang  pimpinan Moeldoko, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), langsung bereaksi dengan mengucapkan terimakasih kepada pemerintahan Jokowi ; Atas nama segenap pimpinan,pengurus, kader, dan juga simpatisan partai Demokrat. "Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, yang telah menunaikan janji pemerintah, untuk menegakkan hukum dengan sebenar- benarnya dan seadil - adilnya. Dalam kasus KLB ilegal dan inkonsistusional."

Perseteruan elite politik membuat masyarakat terbelah. antara memilih dan pesimis apakah yang menjadi sumber polemik itu bisa diandalkan untuk membangun pondasi partai yang bersih, mampu menjawab tantangan zaman dan mengakomodir suara masyarakat.

Sudah menjadi rahasia umum politik masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat. Alasannya yang pertama adalah fakta sejarah di mana hampir setiap saat melihat partai - partai khususnya di Indonesia saling bersaing untuk mendapatkan simpati masyarakat, namun kadang kepercayaan masyarakat itu dijawab partai dengan banyaknya skandal korupsi, berkembangnya mafia suara dan suara lirih partai dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Yang terjadi mereka bekerja bukan untuk rakyat melainkan untuk kepentingan partai sendiri.

Masih ingat dengan tragedi kudatuli kejadian 27 Juli saat penyerbuan kantor PDIP oleh sekelompok pentolan PDIP pimpinan Suryadi yang didukung oleh pemerintah orde baru? Nah, sampai saat ini pembelahan perseteruan antar elite politik masih marak dan muncul banyak faksi yang ingin merangseng menjadi pimpinan tertinggi sebuah partai. Yang akhir - akhir ini muncul adalah perseteruan Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono dan mantan panglima TNI era SBY Moeldoko di  KLB Sibo Langit Deli Serdang.

Perseteruan bermula ketika AHY curiga bahwa beberapa petinggi partai Demokrat yang membelot meminta Moeldoko untuk memimpin Demokrat. Moeldoko yang  awal mulanya tidak mengaku bahwa ia diminta menjadi ketua Demokrat, sampai akhirnya muncul KLB di Sibolangit, Deli Serdang yang mengangkat Moeldoko sebagai pimpinan Demokrat.

Tentu saja AHY berang dan dengan cepat memecat mereka yang ikut di KLB Deli Serdang di antaranya Anggota demokrat Jhoni Allen Marbun yang dipecat sebagai keanggotaan dan menerima konsekwensi pergantian wakil rakyat antar waktu.

Partai butuh legitimasi dan kedua duanya ( Moeldoko dan AHY ) tengah mengejar legitimasi. Saat saya menulis ini sudah muncul berita bahwa permintaan KLB Moeldoko dalam kongres di Deli Serdang tidak dikabulkan. Maka dengan demikian pemerintah lebih mengakui Demokrat AHY yang sah. Lalu bagaimana dengan pihak Moeldoko sendiri menanggapi kekalahannya.?

Marzuki dalam keterangan Persnya mengatakan kami siap kalah

Dalam kicauan Twitter, Marzuki menyatakan, "Alhamdulillah, pemerintah sudah mengambil keputusan yang tepat, untuk membuktikan bahwa tidak ada kekuasaan yang ada di balik ini. Inilah keputusan terbaik bagi semuanya." @marzukialie_MA

Namun secara terbuka kubu Moeldoko belum memberi reaksi atas tidak dikabulkannya dualisme Partai Demokrat.

Dalam keterangan pers yang akhirnya disambut gembira Demokrat pimpinan AHY, Yasonna Selaku menkumham  bahwa kubu KLB Deli Serdang dinyatakan tidak sah secara hukum. Secara tersirat Menkopolkan Mahfud MD juga menggarisbawahi bahwa pemerintah tidak ikut campur urusan partai, pemerintah menilai ini sah itu sah berdasarkan aturan aturan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun