Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tidak Sadar Kita Juga Buzzer Bagi yang Lain

13 Februari 2021   09:17 Diperbarui: 14 Februari 2021   14:16 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimanapun politik dan agama banyak perbedaannya. Politik lebih pada orientasi pragmatis, hanya mementingkan kekuasaan dan setia pada kepentingan saja. Agama seharusnya berada di ranah luas yang berfungsi untuk mengingatkan dan mengendalikan manusia untuk tidak terjebak dalam lingkaran setan yang akhirnya yang menjadi korban ya masyarakat.

Saat ini dengan segala hormat pada pembaca, saya masih berharap pemerintah sungguh - sungguh berjuang untuk rakyat. Meskipun banyak terdengar nada sumbang, tidak percaya pada apa pun yang dilakukan pemerintah faktanya ekonomi masyarakat masih belum terpuruk meskipun wabah Covid-19 melanda. 

Saya masih percaya pemerintah masih peduli pada rakyatnya. Situasi saat ini menjadi sulit karena banyak masyarakat yang lebih percaya dengan serbuan suara dari buzzer oposan yang berusaha mengalihkan perhatian supaya apa pun usaha pemerintah sia - sia. Pemerintah lebih sering dituduh memusuhi ulama, ekonomi tidak berkembang dan kepercayaan masyarakat turun karena banyaknya fitnah yang beredar di media sosial.

Kalau saja setiap orang menyadari bahwa wabah Covid-19 sedikit mengubah peta kekuatan ekonomi di negara - negara tetangga. Siapa pun pemerintah saat ini dari pelosok dunia menghadapi persoalan yang sama. Mereka masing-masing sedang berkonsentrasi untuk melakukan pencegahan wabah terus menyebar.

Jadi siapapun yang disebut buzzer berbayar atau pro bono, mulai memilah - milah masalah agar tidak semakin rumit. Bagaimanapun para pendengung muncul karena banyaknya gangguan. Dan Masih banyak pendengung yang mendengarkan nuraninya dan berusaha meluruskan berita yang tidak benar yang lebih sering menyerbu di lini masa media sosial. Berita bohong, ujaran kebencian itu ibaratnya monster yang akan mencaplok kebenaran hakiki.

Semoga polemik dunia per buzzer an cepat mereda dan masyarakat fokus bekerja, sehingga mampu melepaskan diri dari cengkeraman isu - isu yang lebih banyak bohongnya dari pada fakta sebenarnya.

Sebenarnya secara tidak sadar kita sering menjadi buzzer bagi yang lain. Saya sih lebih berpikir untuk menertibkan diri sendiri untuk berkomentar di media sosial. Apa yang yang saya cuitkan barangkali membuat panas kuping lainnya, apalagi asal cuit dan menyerang pribadi pula. Jadi Sebelum menunjuk orang lain tunjuk dan koreksi diri dulu. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun