Selalu bisa mengendus tren berita dan bisa mengupasnya dari sudut pandang tidak biasa. Kalau sekedar menulis, ah lama - lama juga akan tenggelam dan akhirnya menghilang dari peredaran.Â
Luka bathin tersisa dan  karena tidak kuat mental akhirnya hanya menjadi secuil debu dari lalu lalangnya penulis  yang keluar masuk Kompasiana yang anggotanya katanya sudah ratusan ribu, namun yang tercatat aktif menulis hanya sekitar ratusan saja. Yang lainnya mungkin hanya pembaca aktif dan ragu berlari di tengah arus deras artikel yang masuk di desk Kompasiana.
Yuhuu, maafkan. Ini artikel boleh dibaca boleh tidak. Kalau membaca sampai tuntas yang terimakasih, tapi kalau hanya sekali skrol langsung diklik pindah chanel tidak masalah, toh yang penting artikel sudah tercatat oleh google, saya masih gampang mencarinya karena bagaimanapun Kompasiana sering menjadi referensi dan artikel dari penulis seringkali dicomot tanpa permisi, tiba - tiba muncul di portal lain dan pernah juga dimuat di media mainstream, hebat khan Kompasiana.Â
Maka Meskipun ada yang benci dan kecewa dengan Kompasiana anda patut berbangga gara - gara Kompasiana artikel anda sering menjadi referensi di skripsi, referensi di makalah seminar berskala regional maupun nasional, bahkan internasional.
Dosa saya  yang lain  gagal berpaling, mencoba pindah ke platform lain lagi lagi, pulang kembali ke rumah bersama. Sudah kok jadi ngelantur sih. Salam.