Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Warmindo Tetap Eksis di Tengah Maraknya Kafe dan Restoran

25 Desember 2020   10:16 Diperbarui: 26 Desember 2020   03:08 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warmindo Kaki lima yang banyak ditemui di sekitar Jakarta Barat (dokpri)

Pemilik warung harus siap melayani cewek - cewek yang kadang dengan genit menggodanya (dokpri)
Pemilik warung harus siap melayani cewek - cewek yang kadang dengan genit menggodanya (dokpri)
Begitulah romantika menjadi penjual makanan cepat saji pinggir jalan, sukanya banyak pelanggan yang membeli minuman dan mienya, sedangkan dukanya kadang tiba-tiba satpol PP datang merazia warungnya yang katanya illegal, bangunannya tidak resmi dan disuruh pindah agar tidak terkena razia lagi.

Banyaknya warmindo sebagaimana halnya warteg yang ada di mana - mana mereka juga punya perkumpulan yang menyatukan para pedagang warung. Sama juga yang ada di Yogyakarta penjual warmindo biasanya berasal dari Jawa Barat. 

Mereka  pendatang tangguh yang bertahan di Jakarta, mau bekerja apa saja asal mendapatkan uang dengan cara halal. Bermodal nekat dan tidak gengsian para perantau bisa bertahan dan malah bisa menabung untuk membangun rumah di kampungnya. 

Di Jakarta tempat tidur atau kontrakannya boleh saja bersahaja namun bisa jadi di kampung mereka bisa membangun rumah bagus dari hasil dagangnya.

kucing yang ikut numpang istirahat di bawah meja, diatas kardus minuman (dokpri)
kucing yang ikut numpang istirahat di bawah meja, diatas kardus minuman (dokpri)
Itulah sekilas potret kaum urban ibu kota. Asal kerja keras dan yakin pasti akan mendapatkan rejeki, kecuali mereka yang malas- malasan, mager dan penginnya cepat dapat uang.

Jakarta akan ramah pada mereka pekerja keras dan kreatif dan menjadi neraka menyakitkan bagi mereka yang hanya mengandalkan belas kasihan saja. Para pekerja sekto mikro ini di Jakarta banyak sekali. 

Dari merekalah perekonomian tetap bergulir dan tumbuh. Jadi bagi mereka yang bisanya hanya mengeluh bisa bercermin dari ketangguhan para pedagang kaki lima. Dari keterbatasan dana masih bisa mencari penghasilan secara halal.Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun