Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Simbol, Salib dan Imajinasi Luar Biasa dari Manusia

14 Agustus 2020   07:55 Diperbarui: 15 Agustus 2020   15:24 1999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya manusia tidak akan kehilangan imajinasi dalam memandang simbol -simbol yang muncul di sekitar. Banyak hal yang tidak terlihat oleh mata biasa terlihat oleh manusia yang tidak gampang percaya oleh kenyataan. Kenyataan menyatakan bahwa ada banyak perlambang yang membuat manusia satu berbeda antara satu dengan yang lain. 

Bulan, bintang, matahari, palang, salib, palu, arit menjadi benda - benda menimbulkan banyak persepsi. Apakah begitu ketakutankah manusia oleh simbol simbol hingga mempermasalahkan begitu panjang hingga membuat satu manusia terancam oleh manusia lainnya.

Ketika khayalan dan imajinasi menggiring manusia untuk menjauh dan tidak lagi seiring sejalan dengan manusia lain hanya karena beda keyakinan, beda agama, lalu seberapa dalam agama dan keyakinan mengajarkan manusia untuk mewartakan damai. Nyatanya simbol - simbol yang sekuler, simbol - simbol universalpun kemudian diseret ke ranah yang lebih ekslusif dari kehidupan manusia beragama.

Salib Sebagai Tanda Orang Kristiani dan Maknanya

Bagi orang Kristen dan Katolik salib itu mempunyai banyak makna. Salib adalah tanda keselamatan, mengingatkan manusia pada Tuhan Yesus yang telah mati di kayu salib karena menebus dosa manusia. Salib bisa berarti beban yang harus ditanggung manusia. 

Manusia selalu mempunyai masalah, manusia selalu dihadapkan pada persoalan dan persoalan itu tidak untuk dihindari namun dihadapi. Membuat tanda salib berarti mengundang Allah untuk hadir menjaga dan melindungi  manusia sehingga dalam helaan nafas selalu diingatkan untuk melakukan kegiatan sesuai dengan kehendak Bapa.

Bagi orang Kristen pada umumnya dan katolik khususnya salib bukan hanya identitas tetapi juga sebagai gambaran dari semua yang dipercaya umat katolik.

Adakah ketakutan, kecurigaan, kecemasan bermula dari perasaan keterancaman. Apakah hanya karena simbol yang kebetulan dimiliki keyakinan lain menjadikan manusia anti untuk melihat, menggunakan, berdampingan dengan simbol itu. 

Apakah salib misalnya harus dijauhi hanya gara - gara mengancam perkembangan keyakinan lain. Kenapa harus takut dengan salib, simbol palang yang bisa saja kita menemukan di perabot rumah, tiang pancang, manusia yang sedang membentangkan tangannya, perempatan jalan, persilangan, pohon kelapa, jemuran, lambang PMI.

Sejauh itukah manusia merasa terancam hanya karena simbol alami yang sudah ada sejak jaman purba, jauh sebelum manusia mempunyai agama. Lalu apakah kita harus menyingkirkan simbol itu agar manusia tidak merasa terancam keberadaannya oleh simbol - simbol yang membuat manusia saling berjauhan karena beda keyakinan.

Imajinasi Manusia dan Relasi Antar Agama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun