Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Vandalisme "Anarko" Pengkhianatan pada Dunia Seni

13 April 2020   07:08 Diperbarui: 13 April 2020   07:27 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok yang tergabung dalam Anarko Sindikalis ti tangkap polisi.sumber:warta kota/Budi Sam Law Malau

Para pelaku vandalisme itu hatinya terbuat dari apa sih. Apakah ada dendam atau secara sembunyi - sembunyi ada backing orang tajir melintir yang membiayai kegiatan mereka yang tergolong anarkis. Mereka seperti ingin melawan peraturan, tidak mau tunduk pada penguasa, tidak mau bekerja dalam pekerjaan mainstream.

Vandalisme Bukan Seni 

Di jalanan tembok -- tembok penduduk, tempat terbuka mereka berusaha menjadi oposisi banyak orang. Anarko ingin membuat kisruh dan negara seperti dibuat ketar ketir dengan provokasi yang ingin merusak keindahan kota dengan coretan- coretan penuh kebencian dan sepertinya adalah mereka puas jika bisa mengotori lingkungan dengan tulisan- tulisan penuh provokasi.

Apa sesungguhnya misi mereka. Sekedar menyalurkan hobi corat coret tembok atau suruhan politikus yang tidak ingin pemerintah nyaman melaksanakan tugasnya. Kalau waras sih lebih baik minta sebuah tempat untuk menyalurkan bakat. 

Dengan memviralkan tembok, fasilitas umum dicoret -- coretan, bukan menambah keindahan namun memmbuat fasilitas umum tampak kumuh. Dan Jika coret- coretannya mengandung kata kata provokatif. Seperti SUDAH KRISIS SAATNYA MEMBAKAR sepertinya mereka memang sengaja memperkeruh keadaan.

Kelompok vandalis anarko seringkali berulah. Mempunyai anggota di banyak tempat. Diperkirakan seluruh cabang mempunyai cabang kelompok yang sengaja membuat kumuh fasilitas umum tersebut. 

Coret- coretan di dinding akan tampak indah jika dilukis dengan sentuhan seni dan memberikan kata -- kata yang membangkitkan rasa kebangsaan, rasa cinta pada tanah air atau mengingatkan untuk menjaga kebersihan, menjauhi narkoba. 

Sedangkan tulisan- tulisan yang ditulis dengan tulisan seadanya dan menyasar apapun, malah yang parah ketika menuliskannya di rambu -- rambu lalulintas sehingga peringatan dan petunjuknya menjadi tidak jelas. 

Selain merusak keindahan vandalisme seperti ini juga mempermalukan Indonesia di mata negara lain.

Oleh karena itu bagaimanapun vandalisme harus dihentikan. Mereka harus mendapatkan pelajaran bagaimana menghargai fasilitas umum, mencintai tanah air dan menyalurkan aksi coret- coretnya dengan benar. 

Menurut aparat yang berhasil menangkapnya dari selidik lewat grup WA dan instagram mereka akan melakukan vandalism besar besaran serentak di Indonesia, mulai dari pulau Jawa sampai Kalimantan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun